YaAllah,
ada apa dengan diriku ? Ada apa dengan jiwa dan perasaanku;aku berfikir aku
bukan lah aku. Lalu siapa ?? YaAllah, jangan buat aku merasa menjadi bukan
diriku. Jangan biarkan aku berada pada tempat yang sulit untukku menentukan
tempat, iya aku lelah :”(
YaAllah,
Kau pasti tau bahwa aku lelah :”) Bagaimana dan seberapa sering hatiku
terkontaminasi dengan kesakitan kesakitan sepele yang akhirnya menjadi hal
besar akan kesakitan hatiku. Bagaimana caranya aku tersenyum disaat semuanya
memberi alasan untuk terus meneteskan air mata. Aku sok tegar;iya memang.
Kenyataan nya aku memang Wulan yang mudah mengeluarkan air mata;mengapa harus
aku,YaAllah?. Haruskah aku tumbuh menjadi wulan yang perasa dan terus mengalah
dengan keadaan yang tak seharusnya mengalahkanku ?
YaAllah,
Mengapa hatiku lah yang sering menjadi korban dari kesakitan dan ketakutan yang
tak beralasan ini ? Taukah mereka apa yang ku maksutkan selama ini ? Siapa yang
sebenernya mengerti akan hatiku. Yasalam, harus bagaimanakah aku? Bagaimana
caranya mengungkapkan pada orang yang kutuju agar aku tak selalu disalahkan
seperti sekarang? Demi Allah.. Terkadang aku merasa lelah dan memang benar jika
aku terkadang putus asa. Harus aku alokasikan kemana rasa sakit, kecewa dan
amarahku ini ? Jika keberadaanku saja mungkin di anggap tiada olehnya. Haruskah
aku selalu membuat dokumen dokumen dan menukiskan semuanya disini tanpa tau
kapan aku harus mengungkapkannya ?
Tulisan-tulisan
yang entah ada arti atau tidak. Entah tulisan ini di mengerti atau tidak dan
entah tulisan ini akan di baca atau tidak. Aku tak tau, Yang pasti hati aku
sekarang sakit.. Aku merasa lelah, dan sesekali aku masih saja berfikir untuk
berhenti bernafas~ Lalu salah siapa jika aku punya fikiran seperti itu ?
YaAllah, hilangkan rasa itu. Hilangkan fikiran itu, aku tak mau fikiran seperti
itu menggangu hariku. Sempat aku beberapa kali;bahkan sering. Punya lelucon
untuk melompat dari lantai itu. Tapi sebagian orang pun menganggapnya
bercanda;yah aku pun juga. Tapi bagaimana jika itu sering aku buat lelucon? Aku
benar-benar ingin tapi imanku masih melekat dan merasuk di hati sehingga
keinginan ku itu tetaplah menjadi sebuah lelucon sampai sekarang, bahkan aku
sempat mengetahui seseorang beranggapan itu adalah cara aku mencari SENSASI !!!
J
Wajar
saja dia beranggapan seperti itu, karena lelucon ku itu tetap menjadi lelucon
sampai sekarang. Belum menjadi kenyataan, dan mungkin dia tak mengerti
bagaimana keinginan yang besar dalam diriku dan keputus asaanku yang akhirnya
hanya bisa ku alokasikan dengan candaan yang ia anggap “Sensasi” . Pernahkah
kamu merasakan kesepian di tengah keramaian ? Pernahkah kamu merasakan
kesakitan yang mendalam menyaksikan orang yang kamu sayang bergabung dengan yang lain dan meniadakan
kamu di harinya ? Pernahkah kamu merasakan bagaimana kamu melakukan sesuatu
yang menurutmu benar tapi selalu di salahkan ? Pernahkah kamu merasakan
ketakutan yang tiba-tiba menghampirimu ; Ketakutan kehilangan mereka yang
sekarang dekat denganmu ?
YaAllah,
aku sayang dia yang sekarang sedang bersamaku. Aku tau dia tau aku
menyayanginya, tapi kenapa aku selalu saja merasakan ketakutan yang sangat
mendalam ketika aku pergi bersamanya ?? Aku takut ia pergi sama seperti mereka
yang pergi meninggalkanku begitu saja. Meniadakan aku dari harinya dan tak
pernah berfikir lagi seberapa besar sayangku padanya~ Sering aku berfikir
“Adakah hari setelah ini ?” Sempat aku berkata padanya “Janji ya, akan ada hari
setelah ini?” :”) YaAllah, kenapa
ketakutan itu sangat ku rasakan sakarang.
Harus
seberapa panjang lagi aku menuliskan dokumen
ini? Aku ingin bercerita semuanya namun kenapa aku selalu disalahkan dan
selalu pada posisi yang salah?
END :"""""D