Fine.
September benar-benar terlewatkan. Sama seperti bulan-bulan
lainnya. Lalu apa masalahnya? Ah tidak. Tidak ada masalah sedikitpun. Aku masih
mampu tertawa (walau pahit).. Aku masih mampu untuk berbagi (mungkin)
kebahagiaan. Dengan siapa? Entahlah mungkin dengan rumput-rumput yang
bergoyang. Rumput yang bergoyang pun rasanya malas untuk kubagikan yang katanya kebahagiaan itu.
September-aku-lepaskan-begitu-saja! J
September benar-benar-menyisakan-kebahagiaan! Hehe, bahagia
? Iya. Paradoks. Belajar bahasa indonesia kan? Mengerti paradoks? Mengerti
tidak? Ah paradoks itu semacam antonim. Sudahlah.
Lupakan-anggap-saja-aku-benar-benar-bahagia. Oke. Sebenarnya september ini
bukan hal yang ‘luar biasa’ ini hanya bulan di mana aku dan (mungkin) teman
baikku berkenalan. Tepatnya bertemu. Hari special? Iya. Sudah ku katakan. Teman
bagiku malaikat tanpa sayap. Dan pacar? Sejatinya pacar itu-dilarang-agama.
Dan-aku-masih-waras. Aku hanya terlalu menganggapnya seperti kakak. Entahlah.
Dia terlalu baik untuk di deskripsikan. Namun terlalu jahat untuk
meninggalkanku sekarang..
Waktu itu. Tepat hari ini. Aku dan seorang yang (mungkin)
temanku sama-sama pergi. Iya. Kali pertama aku pergi dengan (temanku). Yah
sejatinya berteman, heboh sana sini. Melihat sosok terang di sebuah keramaian
(read : Ketemu abang ganteng nan kece). Sebagai wanita yang anggun dengan wajah
polos nan cantik menatap si abang tampan itu. Ah sudahlah. Abang-abang itu
terlalu tampan untuk ku ceritakan disini. Aku khawatir kalian akan
berhalusinasi. Dilanjutkan dengan (hampir) nonton. Tapi, dengan wajah imut
kekanak-kanakan aku pun berbicara “Itu filmnya deawasa semua ya” Oke ini
sedikit kampung. Tapi, sungguh. Wanita anggun sepertiku tak mampu untuk
mengontaminasi otakku dengan tontonan yang.... Ahaaa! Berlebihan? Ngeles ?
Bukan.. Aku memang anti nonton film. Yak sampai sekarang. Norak? Terserahlah.
Aku siap untuk berbeda karenaMu yaAllah :D *Ecieee*
Perjalanan di september-kelabu tak berhenti disitu.
Berjalan-jalan bak berjalan di taman. Keliling sana keliling sini. Laper.
Menguras tenaga. Dan... Ketoko buku! Oh Makan buku? Bukan bukan.. Makan angin
*halah*. Karena minggu depannya aku mengadakan pameran *Eyaaak* beli lah
perlengkapan disitu :3 Lama. Muter sana-sini. Terlalu tinggi. Tempat carton terlalu tinggi aku tak mampu
menggapainya. Dia (temanku) dengan mudahnya menggapai tempat itu. Sial. “Dasar Pendek” Haaap! Oke fine.
Kenyataan itu harus kuterima. Dia (temanku) jauh lebih tinggu. Jauh? Yah...
bisa dikatakan seperti itu. Bule-bule banyak disitu. Lumayan bisa menatap
dalamdalam hidung mancung-nya! >.< Dan kenyataan pahit lagi. Dia
(temanku) pun memiliki hidung yang........ hm.. mancung.. T.T
Berjalan-jalan di toko-buku-kecil-itu-membuatku-lapar.
Benar-benar lapar. Clingak-clinguk. Tempat makan itu, masuk
dan duduk. Clingak clinguk lagi. Dan perlu diketahui aku (baru) dapat informasi
bahwa.... restoran itu.... belum dapat sertifikat halal. WHAAAAATSSSS!!!!
Selow. Selow. Semoga Allah memaafkan kami *hahaha* Ciyeeee. Makan
berdua-namanya-juga-cewek. Heboh lah berdua. Berdua ? Aku. Aku lah subjek
pertama yang-heboh :D Bukan-temanan-namanya-kalau-gak-rusuh. (Mungkin) Temanku
sedang asyik menikmati makanannya aku dengan muka alhamdulillah masih (maksa)
imut menatapnya penuh arti. HAHAH YES! Kode tertangkap
Mau? Dan akhirnya aku berhasil merusuhi-makanannya. Demi (?) Aku puas berhasil *APASIH* dan jreeeeeng pulang :----)
Mau? Dan akhirnya aku berhasil merusuhi-makanannya. Demi (?) Aku puas berhasil *APASIH* dan jreeeeeng pulang :----)
Tapi setelah-september-semuanya-hampir-berubah.......
Sampai detik ini... Kami. Aku dan (mungkin) temanku. Tak
pernah pergi. Untuk saling bercerita seperti dulu saja tidak. Oke.......
Ini......... takdir yang pahit............ <////3
Aku-benar-benar-kehilangan-september-tahun-lalu. Dan. Itu
perjalanan-pertama-dan-terakhirku-dengan-dia.... Yang (maukah) masih menjadi
teman baikku....
Rindu kan ku? Iya? Masa?
Engga? Oke sip.
ADHFAUGFADGFDKLSMNETETHMISSAHIEAYOUQEQR!!!!
30 September 2013...
D1930S12 :))