Setelah
otakku berputar-putar menelusuri sekian banyak sudut yang ada. Akhirnya aku
temukan secuil ide yang entah karenanya kau mampu menelaah atau bahkan kau akan
berputar-putar pula mencari arti dari apa yang aku tuliskan... Lupakan saja
masalah berputar-putar yang pasti aku masih disini untuk kau yang kusayang..
Huruf demi huruf dari sekian
banyak alphabet aku coba ketikkan. Menulis. Lalu menghapus. Menulis lagi lalu
kuhapus. Lagi lagi terdiam, menerawang keatas harus kata yang seperti apa yang mampu
lukiskan perasaanku, rasa terimakasihku, sayangku untuk kau yang sedari dulu
telah hadir di kehidupanku. Terkadang membuat ku kesal telah mengenalmu,
terkadang bahkan kau sering membuatku merasa berarti. Jauh lebih berarti
berjuta juta kali lipat dari kekesalanku. Aku kadang tertawa geli. Mengingat
semuanya. Mungkin canda sampai kesedihan yang telah kita lalui. Konyol. Iya aku berfikir
konyol. Semua yang ada padamu seolah memaksa otakku terus bekerja mengingat
ingat tentang kau. Apalagi dengan caramu memperlakukanku? Seolah tak mampu ku
palingkan hatiku pada perlakuan-perlakuan lain yang sebenarnya lebih istimewa.
Namun kau jauh lebih istimewa dari pada mereka. Nyatanya kaulah pemenangnya.
:--)
24 Jam yang kupunya selalu ada kau berkecimpung didalamnya. Kau selalu
memegang andil besar. Bahkan ketika 24 jam milikku tanpa ada kau. Aku merasa
ada sesuatu yang hilang. Bayangkan bagaimana kau telah mengerjakan tugas yang
sangat berat, dan kau telah berhasil menyelesaikannya. Namun seketika kau lupa
meletakkan dan hilang. Panik? Lebih dari itu! Kau lebih berarti dari pada tugas
yang sulit itu. Kau jauh lebih sulit untuk ku relakan pergi begitu saja. Kau
lebih... Ah sudahlah. Yang lebih pasti. Aku menyayangimu.. Mereka selalu saja
punya seribu cara untuk ku tertawa. Dari sisi lain aku melihatmu dengan satu
cara membuatku memiliki seribu arti. Kenaapa kau begitu istimewa dimataku?
Kadang aku takut. Takut terlampau mengharapkan mu untuk selalu bersamaku
seutuhnya. Namun, aku juga terlampau sayang untuk tidak mengharapkanmu
sedemikian dalamnya..
Paragraf keberapa ini? Masihkah kau meluangkan waktumu
dan ingin tahu kelanjutan tulisan ini, sayang? :’) Terimakasih jika kau masih
mau meneruskan membaca tulisan kecil ini. Tulisan dari ketikan ketikan jemari
manisku. Kalimat kalimat yang kususun dari banyaknya kosakata yang ada di
benakku. Katakata yang terlampau sulit untuk ku utarakan. Dan akhirnya ku
tumpahkan disini.
Bulan ini bulan
milikmu. Hari ini juga hari milikmu. Ini kesekian kalinya aku ada di hari milikmu.
Bahagiakah kau ketika aku hadir di hari bahagiamu ini? Semoga jawaban di hatimu
‘iya’ :’) Karena nyatanya aku lebih bahagia karena kesekian kalinya aku masih
mampu hadir disampingmu, sayang. Selamat mengulang tahun. Semoga tahun yang
terulang menjadikanmu lebih dewasa. Lebih mandiri dan lebih super. Super dalam
segala hal. Super untuk kesabaranmu selama ini mengajariku berbagai macam.
Semoga kau tak jenuh menggenggamku, memberi tahuku hal hal baru yang awalnya
aku tak mengerti.
Umurmu bertambah, rasanya
aku tak perlu banyak berharap. Rasanya tak perlu aku tuliskan berapa banyak
harapan harapanku untukmu. Yang pada intinya hanya satu : Ketika mengulang tahun untuk tahun berikutnya. Aku masih mampu hadir.
Dan kau tak jenuh akan kehadiranku :’)
Terimakasih atas waktu mu
yang dengan Cuma Cuma kau luangkan untukku. Untuk makhluk yang terkadang
membuatmu kesal. Yang terkadang sikap kekanak-kanakan ku memaksa mu marah. Atau
bahkan celoteh celotehan dari bibirku membuat hatimu terluka. Terimakasih atas
kesabaranmu yang tiada tanding. Terimaksih untuk besarnya rasa sayangmu yang
hingga saat ini tak tergantikan. Terimakasih pula untuk perhatian-perhatian
kecilmu yang bermakna besar untukku. Lalu terimakasih untuk.. Untuk.. aku
bingung untuk apalagi. Terlampau banyak jika harus ku ungkapkan kata
terimakasihku itu. Karena dari awal pun harusnya aku mengucapkan terimakasih
padamu.
Kali ini. Dalam tulisan ini.
Dalam kata yang sedari tadi kau baca. Aku ingin membisikkan sesuatu. Bahwa aku
menyayangimu. Tak peduli seberapa banyak orang lain yang berusaha membuat ku
menyayangi mereka. Kau tetaplah yang tersayang. Jaga hatimu. Jaga sayangku. Dan
semoga aku dan kamu tetap akan menjadi KITA. Entah untuk sekarang, esok ataupun
selamanya...
No comments:
Post a Comment