Kamu, siapa?
Teman baru yang benar-benar baru. Belum genap tujuh hari kita saling bertukar aksara dalam ruang obrolan sempit via whatsapp. Baiklah, jika sekarang saya ditugaskan untuk merangkai tentang kamu, barangkali saya akan memulai dari hal yang paling ganas di antara kita. Kamu tahu?
Teman baru yang benar-benar baru. Belum genap tujuh hari kita saling bertukar aksara dalam ruang obrolan sempit via whatsapp. Baiklah, jika sekarang saya ditugaskan untuk merangkai tentang kamu, barangkali saya akan memulai dari hal yang paling ganas di antara kita. Kamu tahu?
Ruang yang tak sama, tanah yang berbeda, jangkauan yang tak
seirama. Ah, satu hal yang paling ganas di antara pertemanan macam ini adalah
jarak. Takkah sebenarnya kita bisa begitu dekat dan erat jika tak tersekat oleh
lautan? Takkah kamu bisa sedikit merenung jika kita sebenarnya justeru bisa
berlarian ke sana- kemari bak film india jika tak terhalang perbedaan garis
pada peta?
Barangkali benar, jika saya selalu berkubang pada masa lalu
tentang jarak, hingga rasanya pertemanan macam kita terasa begitu semu,
samar-samar, dan barangkali pasti hilang. Sebab percaya atau tidak, seseorang
yang nyata mengelilingimu akan jauh lebih tinggi derajatnya dalam hidupmu daripada
seorang dalam dunia mayamu—meski sedekat apapun dia.
Teman baru saya yang entah baik atau tidak :p
Tak ada rasa yang ingin saya sampaikan pada tulisan ini, hanya ada harapan terselip dalam setiap ketikan saya. Semoga pada akhirnya kita bertemu pada tanah yang sama….
Tak ada rasa yang ingin saya sampaikan pada tulisan ini, hanya ada harapan terselip dalam setiap ketikan saya. Semoga pada akhirnya kita bertemu pada tanah yang sama….
Selamat datang di dunia saya,Madha.. Selamat berteman ^^
Love,
Lanna Ry.
No comments:
Post a Comment