♫♬

Sunday, November 2, 2014

Berkali-kali Setelahnya. Selalu Ada Luka.

Berkali-kali setelahnya. Selalu ada luka.

Kepingan kenangan yang pernah kurakit bersamamu kini berbuah menjadi abu yang memburamkan mata. Membuat sesak ketika dihirup dan tak akan ada yang ingin menyimpannya erat. Meski hanya sesaat.

Mati-matian aku membuang mereka; seperti kau yang membuangku dari dunia. Seperti kau yang mengusirku dengan paksa. Hingga akhirnya aku tersungkur sendirian, tanpa pedulimu, tanpa pertolonganmu. Hanya ada beberapa orang yang mau menopangku. Dan jelas, orang itu bukan kau.

Dulu, aku selalu menjadikanmu orang yang paling istimewa di atas istimewa. Dulu, aku selalu berdo’a kaulah yang menjadi tubuh keduaku. Hingga mati-matian pula aku ingin melindungimu. Sampai detik ini, meski semuanya berakhir semu.


Malam, aku selalu dibuat gila oleh permainan otakku. Yang menyeretku menyaksikan rekaman bodoh yang pernah terjadi antara kita. Mereka begitu jelas, dipaksa berhentipun tak akan pernah bisa. Rekaman itu terus berulang. Setiap malam. Setiap saat, ketika yang kusebut rindu itu tercipta. Namun, jika kau paham. Berkali-kali setelahnya. Luka itu selalu datang.... Mengerikan...

No comments:

Post a Comment