♫♬

Sunday, January 4, 2015

Hebat. Tangguh. Kamu.

Tak ada yang lebih hebat di mataku selain cara kamu bertahan menjalani hidup—meski kutahu, kamu tertatih-tatih berjalan di tengah duka.

Selalu aku terlihat kerdil jika aku di hadapkan denganmu. Dengan sejuta kejadian, yang nyatanya aku lebih beruntung dari kamu. Sempat sesekali aku berpikir, hidupmu jauh lebih indah daripada aku. Namun setelah mata yang kumiliki ini kubuka lebar, ternyata justru akulah yang memiliki hidup yang lebih sempurna.

Maaf, berulang-ulang hati ini selalu cemburu dengan kedekatanmu. Maaf, berkali-kali aku selalu mempermasalahkan hal yang sepele karena hati tak mau sedikitpun mengalah pada rasa ego.

Detik sebelum ini, menit, jam, hari, bulan, dan tahun sebelum ini. Aku selalu merasakan kagum dengan caramu bertahan. Dengan caramu yang tanpa air mata berhadapan dengan kami. Justru akulah yang tak kuasa membendung tangis.

Kamu,
Tetaplah bertahan dengan caramu. Mungkin benar, jika aku berada pada posisimu. Tanpa orang-orang yang menopangku, aku hanyalah seorang gadis bodoh yang terjerembab dalam lubang kesedihan. Tapi syukurnya, kamu tidak selemah aku. Tidak serapuh aku dalam menghadapi sebuah masalah.

Kepada kamu yang lagi-lagi membuatku menganga karena bangga.
Aku tak tahu harus berbuat apa. Tak akan ada kata yang bisa mewakili bagaimana rasa bersalahku ini menyeruak, juga dengan kekagumanku denganmu. Semua bercampur menjadi satu.

Terimakasih untuk segala pengertian yang selama ini kamu ajarkan. Sekali lagi, aku tak akan pernah iri apalagi cemburu dengan apa yang kamu punya.

Aku, menyayangimu. Seperti kamu yang menyayangi kami selama ini.


Lovely Zi...

No comments:

Post a Comment