♫♬

Tuesday, March 17, 2015

Izinkan Saya Bertanya, Tuhan

Tuhan, saya ingin bertanya kenapa.

Kenapa saya tercipta dengan separuh hati yang lemah. Dengan separuh hati yang mudah dibawa pergi, juga separuh perasaan yang mudah saya titipkan?

Kenapa saya begitu mahir mengalah sedang rasanya banyak orang yang tak menghiraukan kenapa saya mengalah. Saya seperti tercipta dari separuh hati yang memang sudah retak, yang dengan sedikit sentuhan saja semuanya berantakan begitu saja.

Tuhan, saya jarang bertanya seperti ini. Kali ini pertanyaan itu boleh jadi dipuncaknya. Mereka lelah begitu saja menggantung di ujung tiang pikiran saya. Mereka hendak jatuh namun tak mampu, terbang apalagi. Mereka—pertanyaan itu—beranak pinak di tempat.

Tuhan, bolehkan kiranya Kau memberikan jawaban?

Separuh hati saya yang saya titipkan, juga dengan separuh lengkung bibir saya yang saya percayakan. Rasanya menjadi begitu hambar ketika saya seorang diri. Kenapa saya cepat merasa kebahagiaan cepat hilang dari hidup saya?

Saya tahu, ini hanya sementara. Tapi menyakitkan. Saya sudah terbiasa bercampur tawa tiap hari. Dan jika mereka tak ada kenapa rasanya saya terjatuh?

Itu pertanyaan pertama saya, kenapa saya seolah menggantungkan bahagia pada mereka sedangkan mereka sebaliknya?


No comments:

Post a Comment