Meskipun sekarang yang kamu lihat aku punya teman
seperjuangan. Meskipun yang aku lihat kamu punya banyak teman seangkatan. Aku tahu,
dalam hatimu masih ada aku. Dan dalam hatiku, tetap ada kamu.
Aku, mana bisa memilih kamu ataupun dia;ku tahu kamu
mengerti siapa yang kusebut dia. Kalian begitu istimewa.
Aku tidak meninggalkan kamu demi dia. Juga tidak akan
meninggalkan dia demi kamu. Aku akan memperjuangkan keduanya. Sebab kamu
sahabat dunia akhiratku dan selamanya akan begitu.
Kamu melangkah bersamaku, kamu yang memperkenalkanku dengan
dunia baru, kamu yang menguatkanku dengan apa yang aku kenakan, dan kamu yang
mau berjalan bersama ketika yang lain menjatuhkan.
Jarak memang jahat. Sebab karenanya aku merasa jauh
denganmu. Merasa aku bukan siapa-siapa. Merasa apa aku dalam hidupmu. Mana bisa
aku menguatkanmu dari kejauhan? Sebab nyatanya akan terkalahkan dengan orang
yang mengusap air matamu, bukan orang yang hanya bisa berkhutbah sok dewa
menguatkan.
Jarak memang selalu mengalahkan. Itu yang aku pelajari. Aku terkalahkan, dan
kamu terkalahkan. Meski demikian, bukan berarti kita melupakan. Kita hanya
butuh waktu lima detik untuk saling menyatu. Kita hanya butuh jarak itu
terhapus. Ya. Semua karena jarak.
Maaf, tak pernah maksud menggantikan. Dan aku tahu, kamu
juga tak berminat menggantikanku. Hanya saja semua karena waktu. Aku tetap
sahabatmu. Aku tetap Mbullmu. Dan sahabat tetap KITA.
Kamu, dia punya tempat dalam hatiku. Kalian sama. Sama-sama
berarti dalam hidupku. Sama-sama semangatku. Sama-sama menguatkan.
Semoga tulisan singkat ini bisa mengungkapkan;bahwa kamu sama sekali tak aku lupakan.
Cepat pulang. Aku rindu…
Ana Uhibbuki Fillah My Heavens…
No comments:
Post a Comment