Jangan pukul aku dengan menarikku ke masa lalu. Ya, aku
salah. Duniaku pernah terjungkir balik. Aku pernah mencinta begitu hebatnya,
pernah terhempas pada akhirnya. Pernah berjuang dengan penuh kasih, pernah
merangkai kata cinta untuknya. Pernah merasa bahwa dia adalah obat dalam
sesakku. Dan aku tahu, dia perempuan.
Aku salah dan aku tahu. Tapi, takkah ada beribu kesempatan
untuk bertaubat? Minimal, kembali pada jalurNya?
Aku tahu aku berdosa, justeru karena itu aku mencoba
kembali. Aku masih belum sepenuhnya terarah, tapi hatiku mulai tertata.
Lihatlah, kalian tak tahu bagaimana tangisku pecah sejadi-jadinya merelakan.
Menghapuskan rasa yang memang tak sepantasnya ada.
Kalian tidak tahu bagaimana sesaknya keluar dari lubang yang
terlanjur dalam. Rasaku pada perempuan itu justeru sudah terlanjur hebat.
Terlanjur dahsyat, tapi syukurnya rasaku tak berbalas dan Tuhan menghempaskanku
sendirian tanpa pertolongan perempuanku tadi.
Sendiri aku tertatih mencinta, terluka macam orang gila.
Tapi, apakah berbalas iba? TIDAK. Dan sempurna Tuhan menghempaskanku, sayang.
Lama aku mencari celah agar bisa pergi, menikmati setiap
luka yang perempuanku beri, aku tidak mencari alasan untuk membencinya, namun
mencari alasan untuk pergi dan kembali pada jalanku.
Takdir Tuhan bekerja disetiap sujudku, disetiap air mata
yang berlinang karena malu. Rasa itu musnah, hancur dan beruap. Aku sudah tidak
lagi menggila olehnya, tidak lagi mencari dalam setiap malamku. Tidak mencari
dalam setiap ketikan abjadku. Lambat namun pasti, perempuanku telah pergi..
Dan jika sekarang kudengar sayup-sayup aku dihujat karena
kesoksucian. Kepalaku tertunduk, kakiku melemah, rasanya hujatan itu menusuk
tepat dihatiku. Jangan tarik aku menuju masa lalu yang semacam itu, aku lelah,
aku ingin sempurna kembali.
Biarlah aku berada pada duniaku sekarang, dunia yang
sudutnya diasingkan. Dianggap sok suci, ekstrimis, dianggap teroris, dianggap
sok baik, dianggap sok malaikat, dianggap aneh, kampungan, atau apalah. Asal
tak lagi aku berada pada duniaku dahulu…
Demi nama Rabbku, aku ingin sempurna kembali….
Batam, 14 January 2016.
No comments:
Post a Comment