♫♬

Saturday, June 22, 2013

117 Hari Tanpa Kamu

“ 117 Hari aku bersandiwara”

            117 hari setelah hari itu aku bermain main di dalamnya dengan kesedihan, kerinduan dan terkadang bercengkrama dengan air mata. Bergenggaman dengan rasa yang tak mampu ku jelaskan. Aku benci di anggap lemah. Sampai akhirnya 117 hari setelah hari itu. Aku memainkan sebuah skenario. Didalamnya aku tampak kuat, tegar, dan terlihat mampu-tanpa-kamu-teman. Pernah membayangkan? Bagaimana aku berada pada 117 hari di dalamnya dengan penuh kepalsuan? Oh iya aku lupa.. Kamu tak pernah peduli lagi setelah hari itu. Maaf. Aku terlalu beranggapan kamu pedulikanku dan ingin tahu bagaimana keadaanku disini..
           117 hari aku berusaha menunjukkan pada dunia aku mampu bangkit tanpa kamu disisiku. Kamu yang dulu pernah ku buat menangis dan mungkin ini giliranku yang menangisimu. Di saat semua menjauh, di saat semua kurasa memudar dan hilang. Semua berada di 117 hari itu.. Awalnya kamu masih nyata aku lihat, suaramu masih nyata aku dengar. Aku lupa kapan hal itu terjadi. Yang pasti di 117 hari itu. Kamu mulai benar-benar menghilang dan aku berusaha untuk menganggap itu biasa. Selama ini bukankah aku pernah menghilang? Dan kamu mencariku? Aku lupa. Ini bukan masa lalu ini masa di mana sekarang kamu menjadi subjek yang melupakanku sangat jauh. Dan aku menjadi subjek yang terlupa. Bersandiwara lah aku sebisa mungkin dan ternyata kamu memang memutuskan untuk pergi dan ku rasa enggan kembali..
          Sekali dua kali mengingatkan dan setelah itu kamu pergi. Kamu yang dulu sering mengganggapku anak kecil dan sesekali mengusap kepalaku membuatku sulit bersandiwara lagi. Aku sudah kelelahan untuk hidup pada kepalsuan. Aku memang mampu tanpa kamu, dia dan mereka. Tapi 117 hari berlalu dengan kepalsuan. Kamu paham maksutku? Tidak? Begini. Aku mampu melupakanmu itu hanya sebuah kepalsuan belaka. Bukanm hal nyata. 117 hari bukankah waktu yang lama untuk sekedar mengahapus banyangmu, Teman? Bukannya 117 Hari itu waktu yang sangat lama untuk menggantikan posisimu dengan teman-temanku-yang-lain ? Namun kenapa 117 hari kurasa belum cukup untuk sekedar mengusirmu dari hati dan dari fikiranku. Kamu telah jauh melupakanku dan aku terlalu lelah mengejarmu.
          Terakhir kali, aku melihatmu dari jalan itu. Memandangimu sampai titik terkecil mu hingga akhirnya lenyap dari pandanganku. Jika aku tau itu menjadi hari terakhirku melihatmu. Aku tak akan semudah itu mengiyakan mu untuk pulang. Aku akan membiarkanmu tetap disampingku. Sekarang? Terlambat. Jangankan melihatmu. Untuk sekedar memberi kabar saja kamu-terlihat-malas.
117 hari terhitung setelah hari itu sampai hari ini. Aku masih berfikir kamu akan kembali. Oke itu hal yang mempunyai persentasi 0,00001 % untuk menjadi nyata ;)
Ah sudahlah..
Aku lanjutkan sandiwaraku ini, sampai akhirnya aku amat-sangat-lelah dan pergi....
Jaga diri kamu baik baik, Teman ku (?) :”D teman? Masih kah aku di anggap teman?
Masih? Iya? Masa iya sih?
Tidak? Oh Tidak? Sip oke. Aku tau :)

No comments:

Post a Comment