♫♬

Wednesday, June 24, 2015

Malam Tanpa Harap

Malam telah larut. Justeru itu yang membuat saya tersadar. Membuat hati saya bisa lapang. Malam ini adalah malam kesekian-sekian saya tanpa pengharapan.

Saya tahu, saya tidak lagi memiliki harapan untuk itu. Oh bukan, maksud saya, saya yang tidak merangkai harapan atasnama kebaikhatian. Saya tidak menyalahkan siapapun, tidak orang di masa lalu saya, diri saya ataupun takdir. Justeru lagi-lagi saya sadar berlipat-lipat. Bahwa kebahagiaan datang dengan caranya sendiri.

Jika dulu yang saya dapati adalah air mata.  Sekarang saya bisa menanggapi dengan seutas senyum mengembang tanpa paksaan. Saya tahu, melepaskan adalah awal dari kebahagiaan. Meski kebahagiaan yang saya impikan baru muncul sekarang. Setidaknya saya tahu, kebahagiaan berawal dari hati yang tulus, hati yang pemaaf, juga hati yang tak pernah menyalahkan Tuhan.
Apapun yang terjadi di masa lalu saya, untuk hal yang mungkin— termasuk kebaikhatian yang—terabikan atau apalah. Saya cukup menjadikan pengoreksi diri. Sejauh apa saya bisa bersabar dalam menghadapi cerita Tuhan yang belum saya tahu sebelumnya.

Karena masa lalu, saya bertemu sahabat saya. Orang yang menjadikan saya berarti dalam hidupnya, orang yang mau merubah hidupnya bersama saya. Saya tidak berjuang sendirian sekarang, saya berjuang bersama mereka. Anggaplah mereka hanya dua manusia biasa. Tapi demi Allah, saya mencintai mereka lebih dari saya mencintai masa lalu saya.

Saya tahu persahabatan itu tak pernah instan. Jalannya panjang. Sepanjang kesedihan saya yang mereka sulap menjadi kebahagiaan.

yaAllah, saya benar-benar tak habis pikir. Bagaimana mereka bisa merubah hidup saya sekali lagi. Dan demi namaMu. Biarlah mereka menjadi penopangku hingga nanti….

Salam sayang untuk kedua sahabatku…
LAA. ASP <3
Pukul 12.29 malam.
Di atas kasur.
Diam-diam kurangkai harap itu bersama kalian…

No comments:

Post a Comment