Gue mau ngepost nih,
ibarat kata init uh surat gitu. Tapi engga surat juga sih. Iseng aja :D mana
tau ada yang ngerasain apa yang gue tulis ini. Di surat ini tuh ceritanya ada
dua orang temenan tapi yang satu ninggalin si temen gitu aja. Nah yang satu
lagi yang di tinggal itu tetep sayang sama temennya, tapi dia engga ngarepin
temennya balik. Dia woles gitu lah.. Nah lo fikir sendiri aja deh gimana
ceritanya :D mahahaha *ciumsatuyusatu*
Assalamualaikum..
Apakabar kamu yang dulu menjadi teman baikku ?
apakah kamu baik-baik saja tanpaku ? Sejauh ini aku memperhatikanmu, kamu
tampak bahagia tanpa sedikit pun bersedih telah meninggalkanku. Aku berjalan
menjauhimu, kamu berjalan menghindar dariku. Tepat. Kita tak mungkin menyatu
dan searah seperti dahulu. Kamu masih tersenyum seperti dahulu bersamaku ?
Syukurlah. Senyum manismu masih bisa kulihat. Aku pun sama, posisimu memang tak
tergantikan. Jangan salah paham, aku membuat surat kecil ini bukan menginginkan
kembali. Aku juga tak berharap kamu menjadi orang yang mengisi setengah dari
satu hariku seperti dahulu. Aku hanya tak ingin memutuskan tali silahturahmi.
Karena pada nyatanya, kamu lah yang berhasil mengubahku. Hingga perubahan
kecilku karenamu kini telah menjadi perubahan besar untukku. Yang nyata terlihat adalah aku dan kamu tak lagi sejalan. Bagaimana ya
melukiskan kekecewaanku ? Entahlah aku pun bingung. Kata tak mampu melukiskan..
Sebenarnya banyak hal yang membuatku ingin menangisimu. Tapi untuk apa ? Ada banyak hal yang
membuatku sedih..
- 1. Ketika aku sesekali mengajakmu “Jalan yuk. Aku traktir deh, aku kangen loh sama mu. Kita jalan-jalan kayak dulu :D mau gak?” Kamu dengan santainya menjawab “Kalau perginya engga jelas aku engga mau. Mending di rumah aku tidur. Enak lagi” Padahal dulu, yang ku ingat kita mencari waktu untuk pergi. Jawaban itu seakan beranggapan aku bukan lagi teman yang kamu butuhkan.
- 2. Ketika aku sesekali mengirimu pesan “Hey, udah pulang belum?” “Jangan lupa makan ya. Jangan lupa shalatnya dan jaga kesehatan.” Kamu dengan acuhnya membalas dengan jawaban singkat tak bermakna “Ya.
- 3. Ketika aku membutuhkanmu atau tak membutuhkanmu. Ketika aku ingin bercerita atau pun mendengar cerita kamu berkata “Sorry engga ada waktu. Aku lagi sibuk. Ngantuk juga. Aku tidur duluan ya”
- 4. Ketika aku ingin berkunjung kerumahmu. Ketika kamu ada acara dan ketika aku ingin bertemu kamu. “Rumah aku engga kebuka buatmu. Aku males ketemu. Bosen.”
- 5. Ketika aku mulai sering mengirimu pesan singkat “Hey” “Udah pulang?” “Semangat ya buat sekolahnya” “Jangan lupa makan loh” Kamu lalu membalas “Udahlah, jangan –SMS-SMS aku lagi. Nanti aku engga bales kamu sakit hati. Udalah ya”
- 1. “Eh, pergi yok. Bosen nih gue di rumah.” Padahal waktu itu kamu menolak ajakanku.
- 2. “Nomer yang anda tuju sedang sibuk” Padahal waktu itu kamu bilang kamu lagi sibuk engga ada waktu.
- 3. “Kerumah gue lah, engga ada temen nih” Padahal waktu itu kamu menutup pintu rumahmu untukku.
- 4. “Jangan lupa buat tugasnya ya jelek :p “ Padahal waktu itu kamu Cuma bilang “Ya” Untuk balasan sms panjangku.
Dan apa yang aku
perbuat? Aku masih diam kan sampai sekarang ? Aku masih mempedulikanmu. Aku
masih sesekali bertanya akan keadaanmu. Meski tak jarang ku dapati pengabaianmu
teman..Sesulit inikah arti pertemanan ? Sebegitu salahkah perlakuanku hingga
kamu pergi dan meniadakanku ?
AKU INGAT :
1. Kita bercanda hingga akhirnya saling mencari
masalah satu sama lain. Mencaci kecil dan ada yang berkata “Sorry ya, aku Cuma bercanda. Abis biasanya
cerewet sih. Dasar bawel”
2. Saat saling menghubungi via telephone hingga
malam tiba. Saling bercerita tentang cowo yang kita suka, keluarga, dan
kepribadian. Ada yang bilang “Aah kamu
tuh yaaaaaa” “Apasiiiih ?” “Huu engga ada”. Selalu 3 kata itu yang muncul.
3. Saat aku lihat history sms ku “Jelek, udah pulang belum? Hujan jangan main
becek. Haha :D” “Jangan lupa makan. Nanti sakit,mau ujian lagi sebentar lagi.
Punya badan satu kan ? jaga baik-baik”
Dan memoriku tentang
itu pun masih tersimpan sangat rapi. Sekarang memang hanya kenangan. Aku Cuma minta
:
“Kalau nanti engga ada lagi sms-sms dari aku.
Kalau engga ada lagi sedikit pun kabar tentang aku. Jangan pernah kamu
mencariku. Anggap saja kita memang tak mengenal sama sekali. Jangan ingat-ingat
aku. Dan jika suatu saat tak ada yang mempedulikanmu seperti aku mempedulikanmu,
jika kamu sadar tak ada yang mau bertahan untuk kamu sepertiku. Jangan pernah
menyesal telah meninggalkanku. Jangan salahkan dirimu. Dan jika kamu dengar
berita buruk tentangku. Anggap saja aku baik-baik saja. Jika suatu saat kamu
tak dapat melihatku lagi. Dan jika suatu saat kamu hanya mampu melihat nama di
tulisan pada papan yang tertancap di tanah atas namaku. Jangan pernah kamu
meneteskan air matamu. Walau hanya satu tetes. Air matamu terlalu beraharga.
Aku minta di saat itu terjadi. Kamu tersenyum saja, sama seperti sekarang!
Tersenyum sama seperti kamu sekarang tersenyum di atas tangisku karenamu.
Tersenyum saja bersama dia teman-temanmu yang lain. Tersenyum saja sampai
hatimu puas ! Dan tersenyumlah karena berarti kamu bebas dari jangkauan teman spertiku
ini. Tersenyumlah atas kepergianku..”
YOUR EX FRIEND ;’)
No comments:
Post a Comment