♫♬

Monday, May 13, 2013

Teruntuk Guruku Yang Tersayang


Teruntuk Guruku Yang Tersayang..
Tulisan ini datang karena dari hati ku. Anak didikmu. Tulisan ini ditulis dengan penuh kasih dan harap yang ada dalam benakku anak didikmu ini.. Tulisan ini datang dari kami. Terkhusus aku ;’) Entahlah..
Harus memulai dari kosakata apa? Harus memulai dari kalimat mana. Sungguh banyak hal yang ingin aku tuliskan disini. Lidah ku.. Bukan hanya aku. Aku bisa memastikan. KAMI! Iya kami tak lagi mampu berkata sepatah kata pun untuk menunjukkan keberatan atas keputusan itu. Keputusan yang jika menjadi kenyataan sangat…. Entah lah.. Kurasa sangat menyesakkan! Bahkan jika bisa di atas sangat (?) Apalagi kata yang menyatakan paling di atas paling ? 

Teruntuk Guruku Yang Tersayang
Aku bingung. Otakku berfikir keras mencari alasan untuk rela melepaskanmu. Tapi ternyata GAGAL! Berbuah NIHIL! Kami anak didikmu. Entah bagaimana kau merebut hati kami sehingga kami begitu menyayangi. Entah dari celah mana kau datang dan membuat kau begitu berarti. Mungkin ini takdir ? atau memang kau pantas untuk kami sayangi ? Kau terlalu berharga jika kami lepas begitu saja. Memori otakku berputar.. Berputar ke masa itu. Masa di mana kau pertama kali datang “Ngeri kali ya.. Takut lah lihatnya.” “Apalah yakan, masuk nya tiba-tiba gitu” “Mukanya seram betul” bahkan masih banyak celotehan kecil yang terlontar dari mulut kami. Memvonis kau dengan puluhan kata-kata yang tak seharusnya kami lontarkan. Sebulan berlalu dan kata-kata itu berubah “Enak ya.. Belajarnya asik” “Lucu kali jadi semangat” “Baik yah jadi gak males masuk pelajarannya” “Gak pelit lah pokoknya” Kata vonisan tadi berubah sanjungan yang begitu berbanding terbalik. Kau mengikuti kami selama setahun lebih. Dan kau mempu membuat kami satu hati.

Teruntuk Guruku Yang Tersayang…
Ku fikir tak semudah itu melupakan kenangan kita bersama. Kami dan engkau ;’) Satu tahun memang waktu yang singkat. Tapi mengapa begitu banyak hal berarti yang tak mampu aku lupakan ? Antara kami dan engkau. Mengapa hal itu kurasa teramat berarti ? Hal nyata yang sama-sama kita ketahui. Bagaimana air mata kami menumpah begitu saja, entah kata mana yang membuat kami dengan mudahnya meneteskan air dari mata kecil kami. Aku bingung kenapa mata ini tak mampu ku sekat. Ku tarik nafasku berlahan, ku hembuskan. Berharap air mata ini berhenti. Namun yang kudapati makin deras lagi-lagi menumpah. Air mata ini menumpah senada dengan harap kami yang besar. Air mata ini seakan menjelaskan betapa sayang kami kepada engkau begitu dalam. Engkau mungkin melihat, bagaimana air mata ini turun dengan mudahnya. Bagaimana air mata ini perlahan membasahi pipi-pipi kami. Kudapati kau membuat sedikit lelucon. Namun fikirku “Bagaimana jika lelucon ini menjadi hal paling nyata untuk kami merindukanmu nantinya?” . Terkhusus aku dan beberapa temanku. Yang beberapa waktu lalu menghabiskan waktu di sekolah. Dengan bimbinganmu, kesabaranmu membantu kami mengerjakan tugas yang seharusnya kami lakukan dengan pribadi kami. Kau pulang malam, kami pun begitu. Aku tak pernah sedikit pun mendengar kau mengeluh dan menyalahkan kami atas keterlambatan pulangmu. Atau pada waktu lalu, ketika kami mengikuti ajang perlombaandan kami tak mendapatkan satu predikatpun. Kau tetap dengan bangga mengatakan “Kalian sudah yang terbaik. Masih banyak lagi lomba-lomba yang lain.” Tanpa sedikit pun menyindir kegagalan kami. Atau saat kami membuat tugas di akhir prakerind yang ternyata salah semua. Kau hanya tersenyum dan dengan sabar nya membantu kami hingga akhir kami mendapatkan nilai plus dari yang lain.
Jadi,
Alasan mana lagi yang mampu membuat kami rela ?
Alasan yang bagaimana dari sisimu yang mampu membuat air mata ini berhenti ?
Alasan mana lagi yang mengharuskan kami tak sebegitu menyayangimu?
Bisakah orang memberi satu dari banyaknya alasan yang kami punya ?
Katakan ;’(

Teruntuk Guruku Yang Tersayang..
Maaf.. Terimakasih..
Maaf untuk kenakalan kami, kebadungan kami. Maaf membuatmu kesal jika sesekali kau berkata kami malah asyik mengobrol satu sama lain. Maaf, jika kerap kali kau dapati kami tak mengerjakan PR mu. Maaf, Jika selama ini kami membuatmu kesal atas sikap kami. Dan terimaksih. Terimakasih untuk hal yang tak mampu kami ucapkan satu persatu. Dari kesabaranmu hingga kertulusanmu. Bagaimana pun. Kami. Menyayangimu.

Dari anak didikmu (˘̩̩̩╭╮˘̩̩̩ ) (˘̩̩̩.˘̩ƪ)

No comments:

Post a Comment