Wanita diatas adalah
wanita yang sangat hebat yang pernah ku temui. Yang pernah ku tau dan yang
telah di sandingkan untuk mengawasiku serta menyayangiku. Wanita di atas pula
adalah wanita yang
mampu membuatku mengerti apa itu “Sayang” dalam
artian lain. Ibu punya cara sendiri untuk merealisasikan rasa sayangnya
terhadap anak-anaknya. Iya,sempat. Sempat aku sempat memvonis ibu tidak adil
dengan rasa sayang ibu yang ibu berikan. Bagaimana tidak ? Keberadaan adikku Muhammad Fuzan yang biasanya ku panggil Faiz membuat kasih sayang ibu kepadaku
nyata berkurang. Berkurang ? Sebenernya tidak. Ibu hanya berusaha membagi kasih nya untuk adikku. Iya ? Iya iya aku
salah ;D
Ibu.
Ibu adalah 3 huruf yang memiliki 100x lipat dari banyaknya huruf yang membentuk
kata itu. Ibu selalu dan akan tetap menjadi wanita terhebat yang ada di benak
semua anak. Aku misalnya. Aku bangga mengenalkan ibu kepada kalian. Karena
ibulah alasan aku masih disini dan tak cukup bodoh untuk mengakhiri hidup
dengan menggoreskan benda tajam itu ke pergelangan tanganku. Ibu yang membuatku
mengerti arti hidup dan kerasnya hidup. Jika aku berbicara tentang
perngorbanan. Pengorbananku berbanding terbalik dengan perjuangan ibu. Yang
mengerti perjuangan sesungguhnya adalah ibu. Ibu yang mengandungku,
mengayomiku, dan merawatku hingga aku tumbuh besar seperti sekarang ini.
Aku,
memang bukan terlahir dari rahim seorang ibu yang berada dan keberadaannya di
sanjung oleh setiap orang yang ada. Aku terlahir dari rahim seorang ibu yang sederhana. Namun hal itu tak membuat ku malu untuk
mengenalkan nya pada dunia. Termasuk keadaanku. Iya aku tak suka kepura-puraan.
Kesederhanaan mengajarkanku untuk sabar dan berusaha akan apa yang aku
inginkan. Mempunyai Laptop kecil ini misalnya, aku harus menunggu lama untuk
mendapatkannya. Aku tak mungkin memaksa bapak/ibu ku untuk membelikan jika
mereka memang tak mampu. Tak jauh berbeda dengan smartphone yang ku miliki
sekarang. Itu usahaku sendiri yah karena aku sadar aku bukan terlahir dari
keluarga yang mapan. Ibu yang membuatku mengerti semuanya..
UGD-ICU
ibu pernah masuk kedalamnya dan mencicip keadaan disana. Ibu terbaring lemah
dan sangat menyayatku. Ibu memang hebat. Ibu memang tegar. Di sela sakitnya pun
ia sempat saja memikirkan anak-anaknya. Ibu yang mengajariku berjilbab. Ibu
yang mensupport aku selain bapak. Mereka berdua sangat menginginkan anak
perempuan yang berjilbab syar’I namun aku pun belum bisa merealisasikannya ;”)
YaAllah,
Sebab ibu yang sangat berjasa. Sebab ibu lah yang mendidikku. Dan sebab ibulah aku tumbuh seperti ini. Dan ku Mohon sebab itulah Engkau memberinya umur panjang ;;)
Aku masih mempunyai satu hal yang belum bisa aku wujudkan.
Aku belum berjilbab syar’I maka sebab itu aku mohon. Panjangkan usia mereka sampai aku bisa mewujudkan hal itu dan membuat mereka tersenyum bangga akan hijabku ;)
Sebab ibu yang sangat berjasa. Sebab ibu lah yang mendidikku. Dan sebab ibulah aku tumbuh seperti ini. Dan ku Mohon sebab itulah Engkau memberinya umur panjang ;;)
Aku masih mempunyai satu hal yang belum bisa aku wujudkan.
Aku belum berjilbab syar’I maka sebab itu aku mohon. Panjangkan usia mereka sampai aku bisa mewujudkan hal itu dan membuat mereka tersenyum bangga akan hijabku ;)
Buku yang ibu dan bapak beli selalu begini {}
YaAllah Izinkan Ary membahagiakan Ibu {}
Ibu terimakasih untuk semuanya :)
No comments:
Post a Comment