♫♬

Monday, October 14, 2013

Surat Cinta Untuk Bunda

Teruntuk Bunda Nana...
Bunda.. Menetes air mata ini entah bagaimana bisa ia mengalir begitu derasnya. Entah bagaimana aku seolah merasakan apa yang bunda rasakan. Entah bagaimana rasanya hati ini seolah tertusuk dengan kata kata penuh arti yang bunda tuliskan. Entah bagaimana bisa aku seolah sedarah denganmu hingga akhirnya dengan mudah aku terisak. Hanya dengan memandang atau sekedar membaca tulisan singkat itu.
            Bunda yang Wulan sayang...

Maha besar Allah yang memiliki kuasa mempertemukan hambanya yang awalnya sama sekali tak mengenal. Maha Penyayang Allah yang memberikan sayang nya padaku dengan di pertemukannya aku dengan bunda. Dengan orang yang sederhana namun berhati luar biasa di mata ku. Bunda terlampau baik. Bunda terlalu ramah untuk aku biarkan. Bunda terlalu.... Entahlah bunda. Bagaimana harus ku tulisakan kata demi kata yang akhirnya terbentuk sebagai kalimat yang mewakili pandanganku terhadap mu, Bunda..

WANITA TANGGUH!
Bunda adalah wanita tangguh di mataku setelah umi. Bunda tulus. Hingga aku berfikir. “Kenapa takdir begitu kejam terhadap wanita sebaik bunda?” Oke mungkin aku yang terlampau lemah hingga seolah menyalahkan takdir. Aku tau. Allah tak akan memberikan ujian di luar kemampuan hambanya,Kan? Yang berarti... Bunda akan bisa keluar dari masalah ini. Bukan masalah. Tapi ujian yang (Sangat) rumit di mataku.. Seolah bisu seketika, mendengar satu persatu kalimat yang terucap. Semua kesedihan. Semua kepiluan. Semua rasa yang selama ini aku tak pernah tau. Dibalik bunda yang selalu tersenyum ketika sesekali bertemu. Dibalik bunda yang selalu tertawa kecil karena candaan. Dibalik bunda yang selalu menasehatiku dari hal terkecil. Dibalik bunda yang selalu memberikan solusi ketika ‘mereka’ menjauh dariku. Di balik semua kehebatan bunda..... Aku barulah tau. Bunda lebih hebat dari apa yang aku bayangkan....
Semua kesedihan, kekecawaan dari alphabet A sampai Z. Tak pernah bunda keluarkan. Tak pernah bunda beri tau.. Sampai akhirnya..Air mata itu aku lihat. Menumpah begitu hebatnya. Sepatah kata pun tak mampu aku ucapkan. Air mata yang keluar membuat bibirku terkunci rapat-rapat. Hati mulai merintih. Hati mulai merasakan. Hati mana yang tak tenggelam pada kesedihan yang sama? Hati mana yang hanya bisa diam....
Istigfar. Astagfirullah.. Astagfirullah.. Hanya itu yang lagi lagi aku ucapkan. Sesekali menahan air mata. Namun ia terus memaksa keluar bersama-sama pelukan yang kurasa semakin erat...

Bunda.....
Tak mampu aku berkata dengan lisanku secara langsung untuk membuatmu tenang hingga berhenti menangis. Aku tak mahir membuat bunda tertawa. Semoga dengan menyelipkan nama bunda dalam Do’aku membuat semuanya lebih baik. Membantu bunda tertawa walau perlahan...
Bunda..
Tulisan ini mungkin tak sehebat tulisan tere liye, atau penulis buku terkenal yang kata kata nya puitis dan menyejukkan hati bagi siapa yang membaca.. Percayalah bunda.. Banyak orang di laur sana yang masih menginginkan bunda tersenyum tanpa tangis. Tanpa kesedihan, tanpa kekecawaan yang mendalam...
Bundaku hebat. Bundaku kuat. Bundaku tangguh {}

YaAllah..
Kuatkan orang yang sedari tadi membaca tulisan ini. Kuatkan dia. Jangan biarkan lagi air mata nya menetes untuk hal yang tak seharusnya ia tangisi. Untuk orang yang sebenarnya tak harus di tangisi. Berikan ia kebahagiaan melebihi apa yang ia ingini . Berilah ia ketegaran dalam menghadapi ujianMu yang (menurutku) luar biasa ini.
Jangan sampai air matanya jatuh sia-sia untuk orang yang......... YaAllah aku tau...
Aku percaya. Kau telah menuliskan cerita lain yang JAUH lebih indah kan? Untuk dia yang kusayang.. Untuk dia yang beriku banyak pelajaran..
YaAllah..
Berikanlah pada ia seseorang yang dalam sedihnya ‘dia’ mampu hadir. Dalam tangisnya ‘dia’ mampu mengusap. Bukan orang yang malah jadi alasan ia menangis dalam kepiluan.Lalu ‘dia’ pergi begitu saja. Jangan yaAllah jangan... Berilah pula ia seseorang yang bisa membuatnya semakin mencintaiMu. Berikan ia kebahagiaan.
Karena aku tak mau melihatnya terus mengeluarkan air mata.. Air matanya terlampau berharga yaAllah...
Aamiin :’)

Sayang bunda {}


No comments:

Post a Comment