Saya masih seolah bermimpi
pagi ini, seseorang yang lugu menurut pandangan saya, lebih baik sifatnya dari
saya, lebih takut akan hal-hal baru dari saya membuat saya sempurna tak mampu
membendung air mata.
Benarkah bahwa
cinta itu membutakan, Ya Allah? Jika memang benar, saya harap saya tidak
mengenal cinta sampai jodoh yang Kau takdirkan datang itu mengkhitbah saya. Haruskah
perempuan semacam saya dan dia bergantung kebahagiaan pada seseorang pria yang
entah itu ditakdirkan atau bahkan hanya pelengkap cerita?
Saya sempurna
tidak mengerti, Ya Allah. Barangkali kami masih bebal, masih bodoh mengartikan
cinta pada usia dini. Tapi lihatlah, Ya Allah. Kenapa harus dia yang sedang
hijrah di jalanMu yang harus terjun pada dunia yang belum pernah kusentuh
sebelumnya?
Kenapa telinga
saya yang harus mendengar rangkaian kata dari bibir manis yang selama ini saya tahu
tersendat-sendat mohon ampun padaMu, Wahai Pemilik Hati? Kenapa harus teman
yang saya lihat semangat hijrahnya membabi buta? Kenapa harus dia yang
terenggut bahagianya?
Saya tak marah,
saya tak benci, saya tak menyalahkan siapapun. Saya bahkan menyalahkan diri
saya sendiri. Harusnya saya merangkulnya lebih erat. Membuatnya bangkit dengan
tangan saya. Apalah arti kosakata hijrah yang pernah saya lontarkan jika saya
sendiri melepasnya?
Maafkan saya,
teman. Marahlah pada saya jika memang saya adalah sebab kamu merasa kecewa dan
akhirnya mencari sandaran lain selain seorang teman yang tak tahu diri seperti
saya. Maafkan saya yang sering berkoar tentang persahabatan justeru membiarkan
kamu seperti sekarang. Saya salah, dan saya minta maaf.
Mungkin seribu
kata maaf dan abjad yang saya rangkai tak mungkin bisa mengembalikan semua. Tapi
berjanjilah pada saya, berjanjilah, saya mohon… Berjanjilah untuk berhenti
berkecimpung pada dunia itu. Kembalilah bersama saya, kembalilah,Sayang,
Kembali… Saya berjanji akan memelukmu seerat mungkin, seerat yang saya bisa. Sumpah!
Detik ini hati saya masih sesak, air
mata saya masih sering menetes tiba-tiba. Demi Allah, saya belum rela….
Saya mohon,
kembalilah….
No comments:
Post a Comment