Sebelum tulisan ini, aku sempat menulis. Di dalam tulisan
itu, kurangkai bahwa aku tak akan jatuh hati, bahwa aku tak akan membawamu
dalam duniaku. Tak akan membawamu dalam setiap imajiku.
Namun, aku lupa bahwa yang aku lawan adalah perasaan. Rasa pemberontakan
itu justeru membawaku melambung masuk dalam setiap imajinasiku, dan benar itu
tentang kamu.
Ada pengharapan yang tak masuk akal, ada rasa yang konyol
yang tak sempat aku lawan.
Aku jatuh pada setiap perlakuan dan perkataan yang membuatku
merasa dibutuhkan.
Aku tak perlu menutupi, kupikir. Sebab apa pentingnya
menutupi jika setiap perlakuanku justeru orang
bodohpun tahu bahwa tersemat harapan di dalamnya?
Namun apalah? Pengharapan semacam apa yang aku mau?
Entah, tidak tahu. Jangan tanyakan, cukuplah mengerti. Bahwa
dalam aliran darahku sekarang, ada sebuah harapan yang tak terdefinisikan..
No comments:
Post a Comment