♫♬

Sunday, December 20, 2015

Lo(st)ve.

Tulisan ini aku tujukan langsung untuk kamu,

Maaf sudah hadir dan mengganggu dunia nyatamu, merusak segala imaji tentangmu dan masa lalu. Aku lancang melangkah masuk dalam segala nyata yang aku fantasikan sendiri. Aku sudah menenggelamkan diri pada rasa yang kukobarkan seorang diri.

Ini, memang begitu menyakitkan. Tapi, air mataku tidak aku keluarkan. Karena aku paham, perjuangan untuk mencintai dengan kasih tulus, tidak bisa berawal dari sebuah sapa. Beda denganku, aku terlalu percaya pada dunia bahwa seseorang tidak mungkin menyakiti.

Bukankah memang sudah kerap aku mengalah, kalah dan terkalahkan? Dan wajar, aku sudah bisa menebak dari awal sebelum aku menenggelamkan diri pada zona ini. Bahwa, barangkali orang yang aku kasihi tak sepenuhnya bisa mengasihiku, mengertiku, membuatku percaya bahwa dunia masih ingin melihat senyumku…

Tak perlu aku menyesal, dan tak perlu kamu lontarkan ucapan maafmu. Simpanlah, dan berbahagialah, sayang. Hidupmu adalah mutlak di tanganmu; sama seperti kalimatku malam itu. Tak ada yang bisa mengubahnya.

Mungkin, aku tidak sehebat orang itu yang bisa membuatmu terlena dan menangis di sela malammu. Yang bisa hinggap dalam celah pikiran kosongmu, mungkin aku tidak seistimewa itu untuk diperlakukan istimewa, tenanglah. Tak ada tuntutan dalam kamusku. Berbahagialah, sekali lagi. Hidupmu adalah milikmu…

Sayang, kamu memang tak sempat aku lihat dengan bola matamu. Aku tak sempat memelukmu. Tapi sudahlah, kebahagiaan seseorang yang aku sayang adalah hal yang selalu jadi ambisiku selama ini. Tak peduli seberapa sakit dan kecewa, aku akan rela. Meski kerelaanku itu direla-relakan…

Aku mencintaimu dengan sederhana, sesederhana abjad yang sedari tadi kamu baca. Rangkaian harap yang selama ini tak sedikitpun sempat kamu lirik, susunan rasa yang kurakit seorang diri tanpa sempat kamu pedulikan.

Aku mencintai secara sederhana, sesedarhana bahagiaku mendengar tawamu. Mendengar setiap kalimat yang keluar dari bibirmu, meski bisa kuhitung barangkali tak sampai 100 kalimat. Tapi, setidaknya aku pernah tertawa karenamu,sayang. Setidaknya aku tahu, begini rasanya mencintai dengan sudut berbeda……

Aku tidak mengakhiri, hanya saja aku mengikuti, carilah aku ketika kamu butuh, kabari aku jika kamu sempat, hubungi aku ketika kamu bisa, dan sayangilah aku dengan caramu jika masih ada ruang..
Jujur, kupikir semua tak akan sesedih ini, tapi semua sudah terlanjur. Dan tawamu mengalihkan akal sehatku…

With A Tears and Love,
Lanna…………………………

1 comment:

  1. Dengan pelayanan terbaik ini kami pastikan semua member dari Agenpoker tidak akan kecewa dengan fasilitas - fasilitas yang disajikan. pastinya member akan selau jadi prioritas kami. Each space review is handily sporting a scoring system that's doubtless the foremost careful poker web site reviews rule on the complete web. Maka dari itu segera Daftar Poker untuk bermain dengan nyaman.

    ReplyDelete