♫♬

Friday, December 13, 2013

Ada yang Hilang. Ada yang Datang

          Sempurnanya hidup yang Dia berikan pada hambaNya. Yang saling menadahkan tangan sambari berkomat-kamit kecil yang kusebut do’a. Lalu Dia mengabulkannya pun terkadang tak terkabul dan memberikan sesuatu yang jauh lebih baik dari pada apa yang ia komat-kamit kan . Selalu meminta kebahagiaan namun kesedihan yang di dapati. Sebagian orang berkata “Allah gak adil. Kenapa selalu aku? Apa aku gak pantes buat bahagia? Aku mau bahagia kali ini aja yaAllah” Padahal dengan di datangkan kesedihan itulah pada endingnya kita akan merasakan apa itu kebahagiaan. Jika kita merasakan kebahagiaan itulah nantinya kita akan tahu apa itu kesedihan.. Termasuk memiliki.... Sampai akhirnya kita tahu, apa itu kehilangan...


            Allah Yang Maha Sempurna. Yang membolak-balikkan hati hambaNya. Terkadang menangis, tertawa, bersedih, murung di berikan agar kita menjadi pribadi yang lebih tangguh dan super. Bukan malah menjadi pribadi pencemooh dan memvonis bahwa Allah itu tidak adil. Adil bukan harus sama, adil adalah ketika satu orang dengan yang lain mendapatkan sesuatu sesuai porsinya. Mungkin part kebahagiaanmu bukan di umur ini. Umur yang akan datang? Siapa tahu? :’) Berprasangka baiklah terhadap Allah. Allah tahu apa yang terbaik untuk hambanya. Dan ketika part ini kamu telah bahagia. Bersyukurlah dan tetap bersyukur ketika part berikutnya merasakan apa itu luka tangis dan kecewa..

          Apa kamu pernah meminta matamu berada di depan bukan di belakang saja? Atau di atas atau disamping kanan-kiri? Apa kamu pernah meminta tangan mu berjumlah 2 ? kenapa tidak angka favoritmu? Apa kamu pernah meminta jari kaki dan jari tanganmu panjangnya berbeda-beda? Kenapa tidak sama semua atau bahkan kaki yang lebih panjang dari jari tanganmu? Apa kamu pernah meminta hidung kamu berlubang dua bukan satu atau empat sekaligus? Tentu tidak. Mungkin jika boleh meminta, banyak orang yang ingin ini bentuknya seperti ini bentuknya seperti itu. Apakah yang di inginkan adalah yang terbaik? Belum tentu. Sebab itu Allah menciptakan kita dengan bentuk yang sama. Bagaimana bisa sebagian orang tadi beranggapan Allah tak adil?

         Jika apa yang kita tidak kita minta saja Allah berikan yang terbaik. Apalagi yang kita minta, bukan? Menadahkan tangan berdo’a sembari hujan kecil menetes di pipimu. Jika tak di kabulkan jangan memvonis bahwa Dia tak adil. Sebenarnya kita lah yang bebal dalam mengartikan arti adil itu...
Ada yang hilang. Ada yang datang.
Semula, kehilangan menjadi awal aku merasa angin yang berhembus sepoi-sepoi seolah badai tornado. Rintik-rintik hujan yang mengguyur kotaku seolah tsunami aceh. Dan terik matahari seolah pembakaran massal di tubuhku. Hiperbola yang kurasakan. Tak menentu. Kadang melihat garpu saja seolah melihat serokan sampah. Ah sudahlah.. Kemudian, aku telusuri lagi kehidupanku. Apa yang salah. Apalagi yang keliru, teknis mana yang mengalami problem. Sampai akhirnya ku dapati penemuan bahwa Aku kurang bersyukur.

            Setelah masalah kuadrat itu kelar ku pecahkan. Mulailah aku mengencangkan sabuk keber-syukuran ku (?) Sebulan dua bulan tiga bulan memang sama saja rasanya. Ada yang hilang ada yang hilang. Bekali-kali mencoba bangkit dan tetap bersyukur sekarang aku mampu berkata “Ada yang hilang pasti ada yang datang” . Kehilangan mengajarkanku untuk melihat siapa yang datang dan membuat mereka tetap disisi bukan malah mengekori orang yang pergi itu. Dari kehilangan ku temukan yang lain, yang ternyata sama saja pedulinya. Yang ternyata Allah ciptakan untuk menemaniku. Dan orang itu yang menganggapku baik di tengah orang-orang mencemoohku.
            Allah itu adil. Selalu adil. Dan akan menjadi hakim yang paling adil....




            

No comments:

Post a Comment