♫♬

Thursday, April 3, 2014

Antara mengejar dan berhenti part 3

Antara mengejar dan berhenti part 2 lalu tentang pilihanku untuk tetap mengejar impianku (menjadi penulis). Tanpa dukungan ayah dan ibuku. Part ke 3. Adalah part yang paling bahagia. Ternyata benar kata Rm temanku (?) Dia pernah memberi tahuku bahwa orang tua akan seutuju dengan apa pun yang dipilih anaknya ketika si anak telah menunjukkan bahwa dia bisa. Semacam bukti nyata dari yang dipilih misalnya.

Benar sekali.
Mulanya, ayah dan ibu sama sekali tidak respect dengan bidang yang aku cintai ini. Tentang menulis. Tentang kesibukanku di depan laptop dan mengetikkan apa pun yang ada di benakku. Jangankan respect peduli dengan hobbyku saja tidak. Bahkan menyepelekanku.
Sampai suatu saat aku benar-benar jatuh terpuruk, tanpa semangat dari siapapun. Beruntunglah Rm temanku itu masih menyemangatiku waktu itu. Hingga aku memilih untuk terus menlaju memeluk mimpiku..

Waktu berganti, berganti pula sikap temanku ini. Sama saja seperti ayah dan ibu. Temanku yang dahulu menyemangatiku, kini pergi dan mungkin tak kembali *halah*.
Seiring berjalannya waktu, walau tanpa temanku. Aku terus berjalan, bahkan berlari. Dengan kakiku sendiri tidak lagi ia pinjamkan kakinya untuk membantuku berlari. Aku benar-benar berjuang sendiri. Dengan kaki dan tangan milikku. Aku mengikuti lomba menulis apa pun itu. Dari tema yang tidak aku tahu, tidak pernah membuatnya sampai sok bisa. Semua itu kulakukan hanya untuk mencari bukti, bahwa aku bisa menjadi penulis. Walau menjadi penulis terkenal itu butuh..........waktu.. yang.....panjang....................

2 bulan berlalu.. ada beberapa lomba yang aku ikuti. Gagal. Tulisanku memang tidak bagus ternyata. Bahkan memuakkan. Akhirnya ada lomba menulis dan tulisanku menang. Waktu itu hadiahnya Gamis + Kerudung + Buku Tausyiah Cinta. Itu event pertama yang berhasil aku menangkan.. Ya walaupun begitu, ayah dan ibu sudah sedikit respect dengan tulisanku..

Sebulan lagi berlalu..ada lomba yang terlupakan olehku. Aku memutuskan untuk melihat pengumumannya. Dan... naskahku menang. Apapun itu aku bahagia. Walau belum meraih juara 1 tapi setidaknya aku bisa membuktikan, aku bisa menulis.

Aku berikan sertifikat itu ke ayah dan ibu.. Mereka tersenyum. Kali ini bukan hanya sedikit. Tapi benar-benar respect. Kini, ketika aku sedang menulis ibu sering bertanya hal-hal apa pun itu. Ayah juga sering memberiku nasihat, agar menulis dengan hati dan inspiratif..

Aku bahagia dengan duniaku sekarang, temanku memang pergi. Tapi semangatnya masih disini bersamaku. Ayah dan ibuku kembali bersamaku. Kini pun menyemangatiku.. semua orang kini tak lagi memandangku sebagai seorang pemimpi belaka. Tapi sebagai orang yang berusaha keras dari NOL menuju mimpi yang luar biasa...
Tunggu novelku ya....
@Wulanarya

Oh ya, naskah ku yang menang di bukukan judulnya Ekspresi Jiwa Dalam Goresan Pena by Rasibook. Bisa pesen ke @Rasibook atau ke aku @Wulanarya :--) Harga : @36.600 ..





No comments:

Post a Comment