♫♬

Monday, April 7, 2014

Kalian

Keberadaan kalian mungkin kurang aku perhatikan. Keberadaan kalian bahkan cenderung terlupakan. Karena yang ku fikir adalah kalian disini bersamaku, sejauh apa pun aku melangkah keluar dari kehidupan kalian. Tetap saja nyatanya kalian ada di sampingku. Aku memang merasakan, saat dimana kalian ingin mendekat denganku. Ingin berbagi cerita, ingin berbagi tawa denganku. Namun kadang, saat itu pula aku mengubah ekspresi wajahku seolah berkata “aku gak mood” aku pun merasakan hal yang sama. Hatiku belum sepenuhnya bisa menerima orang baru untuk masuk dengan leluasa dikehidupanku. Aku tidak ingin lagi. kehidupanku di obrak-abrik oleh orang asing yang aku persilahkan masuk begitu saja.

Aku memang menyayangi kalian, mungkin belum sebesar rasa sayang kalian terhadapku. Aku memang ingin membuat kalian tertawa sama seperti usahaku ke dia. Tapi kadang hatiku masih belum terima, dan hatiku terkadang ingin membalas dendam untuk melakukan hal yang ia lakukan ke orang lain. Agar orang lain sama sakitnya dengan apa yang aku rasakan. Aku tahu itu salah.. aku tahu aku masih egois.. aku juga merasa aku belum pantas untuk kalian harapkan menjadi seorang sahabat. Aku merasa berdosa ketika kalian berharap dan menganggapku sebagai sahabat atau motivasi atau teman terdekat kalian di tambah lagi orang yang kalian percaya..


Aku masih merasakan bahwa aku belum sepenuhnya rela dan penuh cinta ketika menghadapi kalian. Aku belum sepenuhnya sabar dan ikhlas ketika kalian bermanja-manja denganku atau sekedar ingin aku perhatikan. Aku juga terkadang masih malas untuk berbasa-basi menanyakan kabar keadaan atau ingin tahu lebih dalam tentang keadaan kalian pada saat itu. Padahal seingatku, ketika air mataku tumpah. Kalian selalu berkata “kenapa?” “cerita lah” dan sebagainya. Itu cukup menunjukkan kalian peduli. Ketika aku jatuh kalian ada memang untukku, memberiku semangat yang kadang tidak aku harapkan semangat itu muncul dari kalian.

Aku merasa sangat bersalah ketika aku kembali berfikir tentang hatiku. Berfikir sejenak tentang apa yang telah aku lakukan dan apa yang telah kalian korbankan untukku. Aku berfikir aku tidak baik untuk kalian. Sedangkan kalian ingin dan malah menganggapku mengerti kalian. Cerita yang bagaimana lagi yang akan menghadangku setelah ini...

Aku memang mau membantu kalian ketika kalian membutuhkanku, tapi aku juga belum mendapatkan rasa kepuasan ketika telah membantu kalian. Rasanya sama seperti aku membantu orang lain yang bukan siapa-siapa di hidupku. Sedangkan kalian? Aku sangat merasakan bahwa ketika aku berhasil tertawa karena kalian, kalian pun sama bahagianya dengan bahagia yang aku rasakan. Kenapa kalian begitu tulus sedangkan aku masih seperti ini? Masih dengan kesakithatian yang rasanya ingin aku lampiaskan?

Kalian..
Apakah dengan kejujuran ini kalian masih menganggapku teman terdekat? Sahabat? Dan orang yang bisa di percaya? Apakah dengan tulisan yang murni ini kalian akan tetap menganggapku ada sama seperti waktu itu?
Kalian...
Apa mungkin ketika kalian membaca ini yang kalian lakukan selanjutnya adalah berlaku sama dengan apa yang aku lakukan? Atau kalian akan menuntunku untuk menghapus kesakit hatian dan mengajariku bersikap yang baik dengan orang lain?
Apa kalian masih mau mengajariku untuk menyayangi kalian dengan tulus tanpa berniat ingin membalas dendam?

Sampai sekarang aku masih merasa sangat berdosa dengan kalian.. Dengan manusia yang Allah ciptakan dengan hati yang lembut tapi harus aku perlakukan dengan ketidak lembutan hatiku. Semoga Allah mengampuniku... dan kalian memaafkanku..

Dengan tulisan ini..
Aku ingin kalian dengar kata-kataku. Terimakasih telah mengharapkanku. Telah menganggapku sahabat, teman terdekat bahkan orang yang kalian anggap mengerti kalian. Maaf jika perkataanku, perbuatanku tidak seimbang dengan apa yang kalian lakukan untukku. Percayalah, aku sedang bergelut dengan hatiku untuk tidak berlaku kasar dan menyakitkan hati kalian sama seperti dia menyakitiku..

Semoga Allah melindungi kalian selalu, orang yang berbaik hati menyayangiku..
Semoga Allah memberikan kebahagiaan sama seperti kalian yang berusaha memberikan sebuah tawa dikehidupanku ketika aku menangis..
Semoga Allah melembutkan perkataanku ketika berbicara dengan kalian sehingga kalian akan tetap disini bersamaku, tidak meninggalkanku pula..
Kalian...
Terimakasih untuk senyum yang kalian ciptakan J


No comments:

Post a Comment