Keberadaan kalian mungkin kurang
aku perhatikan. Keberadaan kalian bahkan cenderung terlupakan. Karena yang ku
fikir adalah kalian disini bersamaku, sejauh apa pun aku melangkah keluar dari
kehidupan kalian. Tetap saja nyatanya kalian ada di sampingku. Aku memang
merasakan, saat dimana kalian ingin mendekat denganku. Ingin berbagi cerita,
ingin berbagi tawa denganku. Namun kadang, saat itu pula aku mengubah ekspresi
wajahku seolah berkata “aku gak mood” aku
pun merasakan hal yang sama. Hatiku belum sepenuhnya bisa menerima orang baru
untuk masuk dengan leluasa dikehidupanku. Aku tidak ingin lagi. kehidupanku di
obrak-abrik oleh orang asing yang aku persilahkan masuk begitu saja.
Aku memang menyayangi kalian,
mungkin belum sebesar rasa sayang kalian terhadapku. Aku memang ingin membuat
kalian tertawa sama seperti usahaku ke dia.
Tapi kadang hatiku masih belum terima, dan hatiku terkadang ingin membalas
dendam untuk melakukan hal yang ia lakukan ke orang lain. Agar orang lain sama
sakitnya dengan apa yang aku rasakan. Aku tahu itu salah.. aku tahu aku masih
egois.. aku juga merasa aku belum pantas untuk kalian harapkan menjadi seorang
sahabat. Aku merasa berdosa ketika kalian berharap dan menganggapku sebagai
sahabat atau motivasi atau teman terdekat kalian di tambah lagi orang yang
kalian percaya..
Aku masih merasakan bahwa aku
belum sepenuhnya rela dan penuh cinta ketika menghadapi kalian. Aku belum
sepenuhnya sabar dan ikhlas ketika kalian bermanja-manja denganku atau sekedar
ingin aku perhatikan. Aku juga terkadang masih malas untuk berbasa-basi
menanyakan kabar keadaan atau ingin tahu lebih dalam tentang keadaan kalian
pada saat itu. Padahal seingatku, ketika air mataku tumpah. Kalian selalu
berkata “kenapa?” “cerita lah” dan sebagainya. Itu cukup menunjukkan kalian
peduli. Ketika aku jatuh kalian ada memang untukku, memberiku semangat yang
kadang tidak aku harapkan semangat itu muncul dari kalian.
Aku merasa sangat bersalah ketika
aku kembali berfikir tentang hatiku. Berfikir sejenak tentang apa yang telah
aku lakukan dan apa yang telah kalian korbankan untukku. Aku berfikir aku tidak
baik untuk kalian. Sedangkan kalian ingin dan malah menganggapku mengerti
kalian. Cerita yang bagaimana lagi yang akan menghadangku setelah ini...
Aku memang mau membantu kalian
ketika kalian membutuhkanku, tapi aku juga belum mendapatkan rasa kepuasan
ketika telah membantu kalian. Rasanya sama seperti aku membantu orang lain yang
bukan siapa-siapa di hidupku. Sedangkan kalian? Aku sangat merasakan bahwa
ketika aku berhasil tertawa karena kalian, kalian pun sama bahagianya dengan
bahagia yang aku rasakan. Kenapa kalian begitu tulus sedangkan aku masih
seperti ini? Masih dengan kesakithatian yang rasanya ingin aku lampiaskan?
Kalian..
Apakah dengan kejujuran ini
kalian masih menganggapku teman terdekat? Sahabat? Dan orang yang bisa di
percaya? Apakah dengan tulisan yang murni ini kalian akan tetap menganggapku
ada sama seperti waktu itu?
Kalian...
Apa mungkin ketika kalian membaca
ini yang kalian lakukan selanjutnya adalah berlaku sama dengan apa yang aku
lakukan? Atau kalian akan menuntunku untuk menghapus kesakit hatian dan
mengajariku bersikap yang baik dengan orang lain?
Apa kalian masih mau mengajariku
untuk menyayangi kalian dengan tulus tanpa berniat ingin membalas dendam?
Sampai sekarang aku masih merasa
sangat berdosa dengan kalian.. Dengan manusia yang Allah ciptakan dengan hati
yang lembut tapi harus aku perlakukan dengan ketidak lembutan hatiku. Semoga
Allah mengampuniku... dan kalian memaafkanku..
Dengan tulisan ini..
Aku ingin kalian dengar
kata-kataku. Terimakasih telah mengharapkanku. Telah menganggapku sahabat,
teman terdekat bahkan orang yang kalian anggap mengerti kalian. Maaf jika
perkataanku, perbuatanku tidak seimbang dengan apa yang kalian lakukan untukku.
Percayalah, aku sedang bergelut dengan hatiku untuk tidak berlaku kasar dan
menyakitkan hati kalian sama seperti dia menyakitiku..
Semoga Allah melindungi kalian
selalu, orang yang berbaik hati menyayangiku..
Semoga Allah memberikan
kebahagiaan sama seperti kalian yang berusaha memberikan sebuah tawa
dikehidupanku ketika aku menangis..
Semoga Allah melembutkan
perkataanku ketika berbicara dengan kalian sehingga kalian akan tetap disini
bersamaku, tidak meninggalkanku pula..
Kalian...
Terimakasih untuk senyum yang
kalian ciptakan J
No comments:
Post a Comment