Abadi dalam
tulisanku.
Mungkin tulisan ini akan berhenti
untuk kamu baca ketika tanganku telah lumpuh. Atau ketika nafasku telah
terhenti. Juga mungkin karena aku tak lagi mampu merangkai kata demi kata yang
lagi-lagi mungkin memuakkan untuk kamu baca. Mungkin tulisan ini akan berhenti
ketika aku benar-benar di takdirkan untuk tidak bersama-sama kamu lagi.
Mungkin, ketika dunia kita telah berbeda. Aku dikeabadian dan kamu dalam dunia
yang kamu ciptakan....
Tulisan ini memang memuakkan.
Membosankan. Membuat fikiranmu penuh dengan kosakata baru. Dan cerita-cerita
yang lama yang selalu ku ungkit dengan bahasa yang rumit. Mungkin, tulisanku
tidak pernah bersemanyam dalam benakmu. Tidak pernah pula kamu pahami kode-kode
rahasia dibalik tulisanku. Mungkin, kamu juga tidak akan pernah mengerti
rahasia apa yang aku maksudkan...
Tapi percayalah, cepat atau
lambat kamu akan mengerti. Kenapa semuanya aku tuliskan dan aku jelaskan
melalui media tulis menulis. Bukan dengan suara atau lisanku. Kamu mungkin
tidak berfikir, jika aku sudah berfikir kan? Aku membuat jejak selama ini
tentang kehidupanku. Tentang rasa cintaku dalam diam, tentang hobbyku menulis.
Tentang pertentangan orang tuaku, tentang kamu...temanku. Agar ketika tulisanku
terhenti di satu titik. Itu pertanda bahwa aku telah...pergi. Dan semua tetap
abadi dalam tulisanku. Tidak akan pernah ada yang mampu merubahnya. Termasuk
kenyataan bahwa aku pernah mempunyai teman terdekat sepertimu yang sampai
sekarang masih aku harapkan kembali...
Katakan pada dunia ketika
tulisanku berhenti, bahwa kamu adalah orang yang paling sering hinggap dalam
tulisanku. Katakan pada dunia, bahwa tulisanku ini adalah kehidupanku. Adalah
kata hati yang tidak pernah terucap oleh lisanku. Adalah usahaku dari
menyakinkan ayah dan ibu. Adalah jerih payah ketikan jemariku...
Percayalah, ada atau tidak adanya
aku dikemudian hari. Kamu akan benar-benar abadi dalam tulisanku. Dalam kalimat
kepura-puraan kerelaanku, atau kalimat-kalimat rasa kasihku terhadapmu,
temanku... Ingatlah, kamu akan abadi.. Walau aku tidak akan pernah abadi dalam
hidupmu. Sebab aku tahu, yang disayang tidak selamanya memiliki rasa sayang
yang sama,kan?
No comments:
Post a Comment