Allah akhirnya berbaik hati
memberikan janji kehidupan yang lebih baik untukku karenamu. Akhirnya Allah
memberikan janji kemudahan di tengah-tengah kesulitan yang ku hadapi. Dan kini
aku rasakan bahagia di tengah-tengah tangis yang selama ini membuncah. Itu
semua karena kepedulianmu ternyata jauh lebih besar dari pada yang aku
bayangkan. Itu semua karena cinta dalam dekapan ukhuwah islamiyah yang kau
sajikan.
Aku tidak perlu alasan untuk
menyayangimu. Karena jika disebutkan, tidak akan ada habisnya. Sebab sampai
detik ini, di fikir-fikir kaulah yang selalu muncul. Entah karena takdir yang
akhirnya mempersatukan kita dalam balutan persahabatan atau karena akulah yang
baru sadar akan hadirmu. Entahlah. Yang pasti kini aku bahagia, disini
bersamamu dan menghapuskan masa lalu yang pahit.
Aku pernah meminta pada Allah,
untuk membuat “dia” akhirnya mau mengembalikan senyumku yang hilang. Tapi tidak
Cha, dia sama sekali tidak pernah hadir tidak pula menyambut kehadiranku dalam
harinya. Apalagi untuk mengembalikan senyumku yang ia renggut. Takdir berkata
lain, Allah menakdirkan cerita indah ini untukku. Senyumku kini sudah kembali.
Itu juga karena kau yang akhirnya berbaik hati untuk membuatku tertawa
sebisamu. Maka, siapa sekarang yang harus aku perjuangkan dan tidak lagi aku
lepaskan?
Demi Allah, aku sama sekali belum
mengerti tentang kelanjutan cerita dari persahabatanku denganmu dan
pertemananku dengannya. Tapi sekarang aku memilih untuk pergi dari masa lalu
dan tinggal di masa yang sedang aku jalani. Yaitu bersahabat denganmu.
Jika untuk sebagian orang
persahabatan adalah hal yang lumrah dan wajar bahkan biasa saja. Tapi bagiku
sungguh tidak. Persahabatan sangat luar biasa. Sahabat mendapatkan tempat yang
special di hatiku. Setelah Allah, orang tua dan keluargaku. Sahabat selalu
mendapatkan tempat yang tidak bisa ku jelaskan bagaimana pentingnya tempat itu
di hidupku.
Sahabat yang kucari bukan sahabat
duniawi. Yang karenanya aku bisa menjadi populer, hebat, modis, trendy dan
keren di mata manusia. Yang ku cari adalah sahabat dunia akhirat. Yang
karenanya aku mengukir mimpi dan menjadikan mimpi itu nyata serta mengingat
Allah di depan mimpi itu. Tanpa harus keren, tanpa harus modis, tanpa harus
terlihat superstar di mata manusia.
Sahabat itu insyaAllah adalah
engkau.
Pelangi indah yang hadir sesudah
tangisku...
Laa-Waa
No comments:
Post a Comment