♫♬

Monday, May 19, 2014

Rasanya

Rasanya baru kemarin aku merasakan di tinggal. Rasanya baru saja kemarin aku merasakan sebuah perpisahan. Bahkan sesaknya belum juga hilang sampai detik ini. Bahkan rasa sakitnya masih membekas luar biasa di hatiku. Semua masih terekam sangat jelas dalam memoriku. Satu demi satu kenangan bersamanya yang belum jua mampu kuhapuskan..

Tragisnya, kini aku harus kembali merasakannya. Celakanya, kini aku harus menelan sakit yang sama. Apakah jarak benar-benar tidak menghapuskanku dalam hatimu? Apakah jarak tidak akan membuatku melupakanmu? Apakah jarak akan berbaik hati menyatukan kita dilain waktu?

Rasanya pahit, sesak, dan sulit untuk merelakan orang yang berarti di hidupku untuk pergi lagi. Bersamamu kini kurasakan luar biasa bahagia. Cukup. Cukup untukku memiliki kamu yang dengan senang hati menganggapku sahabat. Bahkan untuk dunia dan akhiratmu. Aku tidak kamu abaikan, aku juga tidak kamu biarkan begitu saja. Aku kamu anggap berarti, aku kamu anggap istimewa.

Aku tidak perlu menjadi orang lain ketika bersamamu. Aku tidak perlu sok manis dalam berbahasa. Karena kamu bahkan lebih tahu bagaimana sikapku. Aku tidak perlu bersembunyi di balik topeng untuk tampak menjadi yang terbaik dimatamu. Karena bersamamu aku belajar lebih baik dari setiap pembicaraan dan cerita yang kita ungkapkan.

Kenapa saat aku terpuruk seperti sekarang kamu hadir, kamu coba hapuskan lukaku dengan caramu? Aku tahu, kamu tidak ingin aku terus-terusan berkecimpung dan mengingat-ingat tentang dia yang pergi. Aku juga terkadang merasa berdosa, melihat orang disekitarku sangat peduli dengan sedihku. Tapi bahkan akulah yang memilih untuk terus berdiam diri di kesedihan itu. Mungkin, dalam hal ini aku mengecewakanmu karena belum berhasil pergi dari masalalu.

Kamu yang kucintai karena Allah....
Andai kamu tahu, aku sebenarnya tidak sebaik itu. Mungkin juga tidak pantas untuk kamu sebut sahabat. Dan andai kamu tahu, terkadang apa yang aku lakukan juga tidak semulia apa yang kamu fikirkan. Lantas, dari mana kamu bisa menyebutku sahabat dunia akhiratmu? Padahal, sampai detik ini banyak orang yang berangsur pergi dari hidupku. Tapi malah kamu hadir dengan persahabatan ini.
Kini orang yang berbaik hati menemaniku juga akan pergi. Kini orang yang selalu bercerita apapun dengan harinya akan terbang ke kota lain tanpa aku disampingnya. Kini orang yang selalu mengajakku kesana kemari mengukir mimpi juga akan lenyap dari sisiku. Jelas, orang itu kamu..................

Bawalah pergi semua rinduku ini bersamamu nanti, bawalah pergi semua cerita indah yang pernah kita ukir ini disampingmu. Bawalah mereka kemana dan dimana pun kamu berada, sahabatku. Jangan sampai mereka tertinggal disini, dan akhirnya kamu benar-benar meninggalkanku dengan sebuah kenangan yang berakhir pahit...

Sabar, aku berusaha sabar sahabatku. Aku tahu ini hanyalah sementara, aku disini dan kau disana. Kita sama-sama mengejar mimpi. Sabar, sabarlah sahabatku sayang. Semua ini tidak akan selamanya kan? Sesungguhnya aku belum rela. Aku ingin terus kamu disini, aku ingin kamu mau mendengarkan ceritaku. Sampai nanti... Sampai kita beranjak dewasa dan memiliki keluarga...

Sahabatku,
Jujur saja aku takut. Takut aku dilupakan lagi untuk kesekian kalinya. Aku takut air mataku menetes lagi lebih deras dari sebelumnya. Aku takut kamu pergi dan tidak kembali kepadaku. Aku takut kamu sama seperti mereka. Aku takut kamu benar-benar tidak pedulikanku lagi.
Demi Allah aku takut sekarang, takut setelah hari terkahir kita beretemu nanti akan membuat semuanya berubah. Menjauh pergi dan akhirnya meninggalkan...

Rasanya, belum sempat aku membuatmu tertawa. Belum sempat rasanya aku menambahkan cerita indah di hidupmu, tapi kini aku harus kehilangan lagi. Aku harus berpisah lagi. Aku belum sempat membagi kebahagiaan dalam hidupku untukmu.

Tapi apapun itu, aku harus rela kan? Sahabatku, bantu aku untuk rela. Untuk kuat menerima perpisahan ini (lagi). Pergilah meraih mimpimu, semoga kesuksesan selalu kamu dapati. Semoga Allah akhirnya berbaik hati mempertemukan kita lagi. Semoga kamu sehat selalu. Semoga kamu tidak melupakan Dia. Semoga terus menjadi wanita tangguh seperti yang selama ini aku lihat dalam dirimu, sahabatku..
Selamat bertemu lagi dilain waktu..Aku pasti merindukanmu...
Laa-Waa.



No comments:

Post a Comment