♫♬

Sunday, October 26, 2014

Frustasi Ditolak Penerbit Mayor? Ini Solusinya!



Menulis itu mudah. Menghasilkan tulisan yang bagus itu susah. Bahkan, susahnya boleh jadi dikuadratkan. Bisa jadi separuh dari penghuni dunia menulis setiap harinya, tapi bisa jadi pula dari seribu yang menulis hanya sepersekian persen yang memiliki hasil dari apa yang mereka tulis. Dalam bentuk buku tentunya.

Saya, hobby menulis. Tapi saya sering kali frustasi, rasa-rasanya apa yang saya tulis sudah total. Sudah memutar otak ke sana-ke mari hanya untuk merangkai cerita dan menentukan ending. Terlepas dari bagus atau tidaknya, hampir setiap hari saya menulis. Tapi lama kelamaan saya bimbang, untuk apa saya menulis jika apa yang saya tuliskan tak berbuah pada sebuah karya?

Mungkin itu juga yang Anda pikirkan. Mungkin Anda begitu semangat menuliskan sebuah novel dengan jumlah halaman sekian ratus. Berharap cerita Anda mengunggah hati penerbit dan menarik naskah Anda untuk dipajang di jejeran novel yang nangkring di toko buku seluruh nusantara. Saya pun sama.

 Tapi, masalah terbesarnya adalah satu. Tak semua selera penerbit sama. Saya ataupun Anda pasti bisa menulis. Tapi tak bisa memaksa orang—apalagi penerbit—untuk menyukai apa yang saya atau Anda tulis. Lalu kalau sudah demikian? Jika sudah semangat menulis. Mendapatkan hasil. Lalu dengan api semangat yang meletup-letup mengirimkannya ke penerbit. Setelah sekian lama menunggu dengan harap yang membabi buta, Anda mendapatkan kabar bahwa.....

NASKAH ANDA BELUM LAYAK DITERBITKAN!!!

Ah, saya tak perlu membayangkan. Karena saya pernah merasakan hal demikian, sakit? TENTU! Siapa yang tidak merasakan sakit jika telah memberi namun ditolak? Kalau kata anak abege sih sakitnya tuh di sini *sambil nunjuk hati*

Baiklah, daripada naskah yang sudah membuat kepala Anda panas itu dibiarkan karena ditolak penerbit. Bisa jadi Anda memilih jalan alternatif ini.

Pertama.
Saya tak terlalu yakin dengan alternatif ini, tapi jika Anda termasuk orang yang sabar dan perjuang keras. Anda bisa merevisi naskah Anda yang sudah ditolak itu. Lalu mengirimkannya ke penerbit lain—atau penerbit yang sama—dengan judul REVISI. Itu sih, yang saya tahu.

Kedua.
Ini alternatif yang sangat jitu. Anda bisa menerbitkan buku Anda di penerbit Indie. Ya. Penerbit yang tidak pernah menolak naskah. Daripada naskah numpuk tak berbuah buku? Penerbit Indielah solusinya.

Tak perlu merogoh kocek terlalu dalam, di Penerbit Indie Anda bisa dengan bebas memilih paket penerbitan. Mulai dari fasilitas EYD, layout, design cover dan lain-lain. Salah satu Penerbit Indie terpercaya yaitu Rasibook.

Rasibook tidak pernah menolak naskah. Selalu menerima naskah Anda. Jadi jangan khawatir. Dengan budget yang tidak terlalu besar, Anda bisa menikmati layanan penerbitan yang memuaskan! Semangat berkarya!

Saya sarankan Anda untuk mengunjungi Rasibook

Wujudkan impimu memiliki buku sendiri!! ^^


No comments:

Post a Comment