♫♬

Monday, August 25, 2014

Barangkali Kau Membaca

Dari sisa-sisa kenangan di antara kita. Kucoba sekali lagi menuliskan ini untukmu. Barangkali hari ini tiba-tiba kau ingin membaca tulisanku atau tiba-tiba kau juga merindukanku. Walau aku mafhum, kau tak mungkin merindu layaknya aku merindukanmu.

Serpihan cerita yang mungkin telah menjadi debu di otakku masih saja enggan bertebaran keluaran seutuhnya. Aku, masih berdiri dengan tegak menunggumu.

Ada rasa yang harusnya terucap menurutku. Tapi dia harus terpaksa bisu. Melihat kekokohanmu mengabaikan kami—rindu, aku dan juga kenangan.

Rasa-rasanya aku terlalu bodoh menganggapmu orang yang berarti. Orang yang berhak untuk aku rangkul menuju jalan yang menurutku terang. Padahal jelas saja, aku bukanlah orang yang kau harapkan.

Sekali lagi duka ini kau sematkan secara perlahan. Membuatku mati rasa mungkin hampir gila.

Kau, kapan kau bisa meraba semua sakitku. Dan menerjemahkannya ke dalam bahasa kalbu. Lalu mengubahnya menjadi tawa?

Kau, kapan kau akan kembali menjadi pribadi yang kukenal? Dan akhirnya merangkulku seperti saat itu—sebelum akhirnya kau meninggalkan.

Dalam khayalku, kau adalah pelipur lara yang pantas aku banggakan.
Dalam impiku, kau masih menjadi orang yang kusayang.
Dalam nyataku, semua tentangmu begitu runyam. Sulit untuk kuterjemahkan.



No comments:

Post a Comment