♫♬

Tuesday, August 26, 2014

Bonus Tuhan Untukmu

Harusnya aku sadar. Bahwa apa yang aku tulis tak berarti untukmu. Harusnya aku pahami, bahwa kau barangkali tak membaca apa yang aku rangkai. Tapi sayang, aku tak mungkin berhenti menulis hanya karena kau enggan membaca dan meluangkan waktumu.

Berulang kali memang aku menulis tentangmu, tentang rasa peduli yang tak pernah bisa kusematkan langsung dalam hidupmu. Aku hanya bisa melihatmu dari kejauhan—pada saat Tuhan berbaik hati mempertemukanku denganmu secara tak sengaja. Atau membaca beberapa pesan darimu untuk orang lain.

Aku sudah cukup kebal dengan pengabaianmu yang telah memukul habis rasa peduliku. Bodohnya, peduli itu muncul lagi. Berulang kali kau lakukan itu. Menebas habis asaku. Sekali lagi, aku bodoh. Aku hanya mengikuti setiap adegan demi adegan yang dengan lihai kau rangkai sesukamu—tanpa pernah bisa aku berniat pergi sedikit pun.

Mungkin, Tuhan memberimu bonus pada tubuhmu. Bonus itu berupa tarikan-tarikan semacam magnet. Yang barang siapa berusaha jauh atau tak peduli denganmu akhirnya tertarik lagi untuk mendekatimu. Aku, salah satunya. Mungkin.

Kalau dipikir-pikir. Keuntungan apa yang aku dapatkan ketika kau berulang kali tak acuh dengan apa yang aku kerjakan demi melihat senyummu? Entah. Barangkali, aku benar-benar sudah gila dalam hal ini.



No comments:

Post a Comment