♫♬

Friday, August 15, 2014

Pertanyaan Itu Sudah Terjawab



Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.”
HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 92


Awalnya aku tak percaya. Bahwa ada persahabatan yang terjalin bukan karena hal duniawi. Aku menganggap persahabatan adalah omong kosong. Sebab nyatanya, beberapa kali aku menganggap dan dianggap sahabat pada akhirnya saling menyakiti, mencaci dan lebih parah dari itu. Kami saling membenci—tapi tidak untuk sekarang.

Hatiku beberapa kali dipatahkan oleh orang yang kusebut sahabat. Dan barangkali, aku mematahkan separuh dari hati orang yang menganggapku sahabat. Ah, simbiosis macam apa sahabat ini? Kerap kali aku mendapatkan duka, beberapa kali bahagia mereka aku sempat jadi orang yang terlupa. Lalu, siapa aku di mata mereka?

Tuhan, aku sempat bertanya. Apakah ada orang yang saling mencintai karenaMu atas nama persahabatan? Aku rindu mengenalMu lebih jauh dengan perantara malaikat tak bersayap yang sering disebut-sebut sebagai sahabat.
Tuhan, aku sering bermimpi. Memiliki sahabat dengan cinta dalam hati. Bertautan ayat-ayat cintanya ketika bersimpuh dihadapanMu.

Tuhan, pertanyaan itu dulu tak pernah terjawab. Tapi sekarang aku bisa menjawabnya. Bukan hanya menjawab, tapi aku merasakan.

Bahwa benar, memang ada persahabatan dengan dasar cintanya padaMu.
Bahwa benar, memang ada rasa cinta yang tumbuh karena ingin berjalan bersama menuju ridhaMu..
Malaikat tak bersayap itu memang nyata. Ada di dekatku. Dalam hembusan napasku. Dia selalu ada, dalam rindu yang menggebu, dalam setiap bait cerita yang kuukir dalam untukMu..

Ya Allah Tuhanku yang Maha pengasih...
Akhirnya, aku tak hanya bermimpi. Ini semua nyata. Sahabat itu ada, mengisi kekosongan di sela jemariku sebelum akhirnya jodoh yang Kau tuliskan mengisinya.
Aku merasakan, bahwa ada cinta dalam hatinya karenaMu. Ada rindu yang ia sematkan dalam hidupku juga karenaMu.

Allahu Rabbi..
Jika aku boleh meminta, aku ingin rasakan persahabatan ini sampai nanti...
Sampai akhirnya aku dan dia benar-benar menuju JannahMu,Ya Rabbi..
Jika memang kami harus berpisah dikemudian hari, biarkanlah kami berpisah juga karenaMu...
Aamiin.
#LAAWAA


“Tali iman yang paling kuat adalah mencintai karena Allah dan membenci karena Allah.” (HR. At-Tirmidzi).

“Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh telah sempurna Imannya.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).



Tidaklah dua orang yang saling mencintai karena Allah atau karena Islam kemudian berpisah kecuali salah satu dari ke duanya telah melakukan dosa.” (HR. Bukhari)

No comments:

Post a Comment