Andai kau mengerti, kenapa aku
begitu ingin kau pahami kata-kata yang penuh arti ini. Aku hanya ingin kelak
kita bisa bersenda gurau bersama seperti sedia kala. Jika tidak bisa di dunia
ini aku merasakannya, mungkin esok di akhirat. Sungguh, aku tetap mengharapkannya.
Sayang,
Kau juga satu dari banyaknya
orang yang berarti kini. Kau tetap ada di hati dan mendapatkan posisi
tersendiri. Bukankah kau dulu juga melakukan hal yang sama? Mengapa kini ucapku
tak pernah sedikitpun kau peduli?
Sayang,
Bukankah dulu kau menyumbangkan
banyak cerita? Mengapa kini kau enggan sekali membaca cerita yang sengaja
kutulis untukmu? Sayang, dengarlah atau setidaknya bacalah kata hatiku ini..
Sekali lagi aku minta,
dengarlah,fikirkanlah.
Apa pintaku merugikanmu? Aku tidak
minta kau kembali mendampingiku bukan? Aku juga tidak minta kau menemuiku dan
bercanda seperti dulu. Aku tidak minta kau...ahsudahlah. Aku hanya ingin kau
mencoba melangkah, mencoba berjalan, mencoba melakukan ‘hal itu’.
Terlalu besarkah pintaku? Aku tidak
minta tangis karenamu kau hapus,kan? Aku mengharapkanmu memakai pakaian yang
sempurna sayang. Sungguh betapa bahagianya aku melihat orang-orang disekitarku
lambat laun merubah gaya penampilannya, tak bisa di pungkiri. Aku juga berharap
hal itu kau lakukan.
Jika kau tak bisa langsung
berlari, setidaknya kau mencoba berjalan, jika itu juga terlalu menyakitkan untukmu, cobalah
untuk melangkah satu langkah. Setiap hari. Apakah itu juga terlalu sulit? Jika
benar demikian, kau boleh saja belajar merangkak terlebih dahulu. Setiap hari..
Percayalah, tanpa kau sadari kau
telah berjalan jauh. Lebih jauh dari fikiran “tak mampu”mu.
Kumohon,berubahlah...
No comments:
Post a Comment