♫♬

Sunday, July 27, 2014

Maaf yang Tak Terucap

Ini sudah dua kali idul fitri. Dan kata maaf itu belum terucap. Ini tentang sebuah kata maaf yang tak pernah bisa leluasa berhamburan keluar. Ini tentang sebuah ungkapan dari hati yang mulutnya tak mampu mengeluarkan kata cinta bermakna maaf.

Kedewasaan membuatku harus belajar ekstra keras dalam bersabar. Mungkin, dewasa dalam versiku ini masih terkesan memaksa. Tapi apapun itu, aku belajar untuk tidak menyalahkan. Dan memaafkan sebelum maaf itu terlontar dari orang yang dengan sengaja, terlanjur, atau tidak sadar menyakitiku.

Mungkin benar, maaf itu tak melulu harus terucap. Mungkin tidak salah, ketika maaf itu hanya menyangkut dikerongkongan. Yah, maaf itu mungkin ketika satu pihak telah berusaha melupakan kesalahan pihak tertentu. Walau hanya “berusaha”. Karenanya sejatinya, memaafkan justru berpeluang besar belum melupakan.

Maaf ini kini terkunci, aku tak sengaja menguncinya.
Itu semua sebab maaf yang terlontar sering terabaikan, dan kata maaf ini sering tak dihargai. Padahal niatku baik, padahal aku ingin memperbaiki kesalahan, tapi entah kenapa. Ada beberapa kalangan yang bahkan enggan memaafkan dengan leluasa.

Aku baru mengerti, bahwa hidup itu tak selamanya sama dengan harapan. Begitu pula maaf. Tak selamanya maaf mendapatkan “hak”nya untuk dimaafkan. Entahlah. Semoga Allah memaafkan kesalahanku, juga kesalahanmu.


Taqabballahu Minna wa minkum

No comments:

Post a Comment