♫♬

Friday, February 7, 2014

Dear My Heaven's Best Friend

Dear My Heaven’s Best Friend...

Aku mungkin beruntung. Beruntung masih ada kamu disini. Disampingku. Dari kurang lebih 9 tahun lalu. Sampai detik ini. Sungguh. Cerita yang berputar-putar ini memang membuatku bingung. Ketika kuhapus seseorang dalam hidupku, maka datanglah seseorang yang lain. Seseorang yang lama atau mungkin seseorang yang baru. Seseorang yang kukenal atau seseorang yang belum pernah mengenalku. Tapi apapun itu. Akan ada hikmahnya, bukan?


Aku sepertinya harus benar-benar membuka mataku selebar dunia ini. Agar aku mampu merasakan. Ada ‘sosok’ lain selain dia dihidupku. Walau kamu pun tahu, sosoknya tidak pernah mungkin aku hapus sepenuhnya. Kecuali Allah yang ‘mengambil’ andil dalam proses melupakan itu. Kamu tahu dia pergi. Kamu tahu pula dia meninggalkanku. Walau tidak sepenuhnya. Walau (mungkin) dia sebenarnya tidak pergi. Entahlah. Yang pasti dia tidak disini lagi menemaniku. Tidak membuatku tertawa sebagai ‘teman dekat’ ku lagi..

Berulang kali aku mencoba menghapuskan luka. Menghapuskan cerita buruk yang ada. Ternyata sulit. Bayang-bayang itu selalu saja berputar-putar dikepalaku. Aku mencoba mengusirnya pergi dan mengisyaratkannya agar terbang ke kepala yang lain. Tapi hasilnya? Nihil. Mungkin aku harus terbiasa di posisi ini. Di posisi yang mungkin mudah tapi kamu tahu kan? Kesakitanku luar biasa.

Kamu sahabat dunia akhiratku..
Terimakasih mau memungutku di saat aku terbuang dan terhempas ke tempat terburukku. Terimakasih masih mau memelukku disaat tubuhku telah compang-camping. Terimakasih masih sudi menggenggamku ketika tanganku telah letih menggenggam sebuah bayangan semu. Terimakasih masih berniat menemaniku disini dengan segala luka yang mestinya kamu sembuhkan. Terimakasih telah mencoba mengobati luka terperih yang pernah aku rasakan dengan do’a dan lantunan ayat cintamu di atas sajadah, sahabatku...

Aku mencintaimu. Sama seperti cintaku kepada teman lamaku.
Jika ada satu pohon cinta di dunia ini. Aku akan memberikan buah-buah dari pohon itu kepadamu dan juga kepadanya. Jika di dunia ini adalah satu tempat paling indah. Aku mungkin akan mengajak kamu dan juga dia. Cintaku terbagi? Tentu tidak. Cintaku utuh untuk kalian. Sama besarnya. Sama-sama ingin memeluk kalian disaat yang bersamaan. Sungguh. Demi Allah. Aku mencintai kalian sebagai saudaraku...

#Cacing





No comments:

Post a Comment