Guru Bahasa Inggrisku adalah
Cahaya!
Cahaya.
Iya menurutku dia adalah cahaya.
Menurut hati kecilku dia adalah pelita. Menurut fikiranku dia adalah permata.
Menurut kenyataan dia adalah seorang guru. Guru Bahasa Inggris yang selalu
membuatku tertawa riang ketika pelajarannya. Guru Bahasa Inggris yang membuatku
tidak takut dengan bahasa yang bukan keahlianku. Guru Bahasa Inggris yang sudah
pasti sangat istimewa dimataku!
Aku mencintai caranya mengajar.
Aku mengagumi caranya memperhatikan anak didiknya. Dan aku menyayanginya secara
keseluruhan. Ketika Allah memberikanku satu hati untuk menyayangi berbagai
pihak. Dialah salah satu yang mendapatkan porsi yang terbilang lebih selain orang tuaku, dan
keluargaku. Bagaimana tidak? Dia benar-benar cahaya di mataku.
Dahulu, semangatku menciut, impianku
kabur. Samar-samar kulihat. Bahkan diriku sendiri saja tidak begitu yakin
dengan apa yang telah aku lukiskan sebagai mimpiku. Aku tidak lagi menyukai
pelajaran-pelajaran di sekolahku, aku tidak lagi punya pemikiran yang dewasa
waktu itu. Aku hanya terfokus pada siapa saja yang menyakitiku, siapa saja yang
meninggalkanku, dan siapa saja yang sudah hilang dari hidupku. Tapi, yang kudapati adalah kesakitan yang
semakin menjadi. Jangankan tertawa lepas, tersenyum saja masih tersekat oleh
luka yang tidak kunjung mereda. Itu semua karena mereka yang pergi!! Dan aku
benci ditinggalkan....
Tiba-tiba....
Dia datang! Guru Bahasa Inggris
itu membuatku mencintai hidup. Dia membuatku membuka mataku selebar dunia ini.
Membuka fikiranku untuk berfikir lebih dewasa dari sebelumnya. Belajar untuk
ikhlas ketika ditinggalkan, dan tetap semangat menggapai mimpi yang sudah susah
payah aku lukiskan.
Guru Bahasa Inggrisku jelas tidak
sempurna, karena dia bukan Tuhan. Karena dia juga hanya manusia biasa. Tapi dia
mempunyai hati yang sempurna. Sempurna dalam memperhatikan, sempurna dalam
memberi semangat, sempurna dalam mengasihi, sempurna dalam mencintai anak
didiknya. Sungguh, dia mempunyai kesempurnaan hati yang belum pernah aku jumpai
di dalam hati guru-guruku yang lain..
Wajar saja, jika aku kini
menjadikan dia sebagai motivator terbesarku. Ah mungkin terlihat berlebihan.
Tapi hati kecilku tidak bisa berbohong sama sekali. Bahwa kehadirannya
disekolah adalah moment yang paling aku nantikan. Kenyamanan sangat aku
rasakan, semangatku menggebu-gebu walau tetap saja aku belum bisa mendapatkan
nilai yang sempurna di mata pelajarannya. Berbicara dengannya adalah
kebahagiaan tersendiri untukku. Sapaan hangatnya adalah hal yang paling istimewa
dihariku. Atau sekedar senyum manisnya adalah semangat untukku agar aku juga
selalu tersenyum sama seperti ia tersenyum dihadapanku. Sungguh, banyak cahaya
yang kudapati darinya..
Guru Bahasa Inggrisku adalah
cahaya!
Yang datang di saat yang sangat
tepat, ketika mimpi dan semangat juangku berada pada titik yang sangat jauh
dari sebuah cahaya. Dia seolah cahaya yang datang di saat aku berada pada
tempat terburukku yang sama sekali tidak ada tanda bahwa akan ada kebahagiaan
di dalamnya.
Kehilangan? Aku tidak begitu
mengkhwatirkan! Sebab Cahaya yang kini datang telah memberiku sebuah arti.
Bahwa setiap yang datang akan juga pergi. Cahaya yang kini berada disampingku
juga tidak akan terus bersamaku. Walau sinarnya tidak lagi nyata, tapi dia
tidak akan pernah redup, ia masih menyala-nyala disini... dihatiku.... J
Guru Bahasa Inggrisku memang
cahaya!!
Terimakasih telah menyumbangkan
cahaya untuk kehidupanku. Terimakasih telah membuatku bangkit kembali.
I do love you! And how lucky i am
to have a best teacher ever! <3
No comments:
Post a Comment