♫♬

Thursday, February 20, 2014

Guru Bahasa Inggrisku adalah Cahaya

Guru Bahasa Inggrisku adalah Cahaya!

Cahaya.
Iya menurutku dia adalah cahaya. Menurut hati kecilku dia adalah pelita. Menurut fikiranku dia adalah permata. Menurut kenyataan dia adalah seorang guru. Guru Bahasa Inggris yang selalu membuatku tertawa riang ketika pelajarannya. Guru Bahasa Inggris yang membuatku tidak takut dengan bahasa yang bukan keahlianku. Guru Bahasa Inggris yang sudah pasti sangat istimewa dimataku!

Aku mencintai caranya mengajar. Aku mengagumi caranya memperhatikan anak didiknya. Dan aku menyayanginya secara keseluruhan. Ketika Allah memberikanku satu hati untuk menyayangi berbagai pihak. Dialah salah satu yang mendapatkan porsi yang terbilang lebih selain orang tuaku, dan keluargaku. Bagaimana tidak? Dia benar-benar cahaya di mataku.

Dahulu, semangatku menciut, impianku kabur. Samar-samar kulihat. Bahkan diriku sendiri saja tidak begitu yakin dengan apa yang telah aku lukiskan sebagai mimpiku. Aku tidak lagi menyukai pelajaran-pelajaran di sekolahku, aku tidak lagi punya pemikiran yang dewasa waktu itu. Aku hanya terfokus pada siapa saja yang menyakitiku, siapa saja yang meninggalkanku, dan siapa saja yang sudah hilang dari hidupku.  Tapi, yang kudapati adalah kesakitan yang semakin menjadi. Jangankan tertawa lepas, tersenyum saja masih tersekat oleh luka yang tidak kunjung mereda. Itu semua karena mereka yang pergi!! Dan aku benci ditinggalkan....



Tiba-tiba....
Dia datang! Guru Bahasa Inggris itu membuatku mencintai hidup. Dia membuatku membuka mataku selebar dunia ini. Membuka fikiranku untuk berfikir lebih dewasa dari sebelumnya. Belajar untuk ikhlas ketika ditinggalkan, dan tetap semangat menggapai mimpi yang sudah susah payah aku lukiskan.

Guru Bahasa Inggrisku jelas tidak sempurna, karena dia bukan Tuhan. Karena dia juga hanya manusia biasa. Tapi dia mempunyai hati yang sempurna. Sempurna dalam memperhatikan, sempurna dalam memberi semangat, sempurna dalam mengasihi, sempurna dalam mencintai anak didiknya. Sungguh, dia mempunyai kesempurnaan hati yang belum pernah aku jumpai di dalam hati guru-guruku yang lain..

Wajar saja, jika aku kini menjadikan dia sebagai motivator terbesarku. Ah mungkin terlihat berlebihan. Tapi hati kecilku tidak bisa berbohong sama sekali. Bahwa kehadirannya disekolah adalah moment yang paling aku nantikan. Kenyamanan sangat aku rasakan, semangatku menggebu-gebu walau tetap saja aku belum bisa mendapatkan nilai yang sempurna di mata pelajarannya. Berbicara dengannya adalah kebahagiaan tersendiri untukku. Sapaan hangatnya adalah hal yang paling istimewa dihariku. Atau sekedar senyum manisnya adalah semangat untukku agar aku juga selalu tersenyum sama seperti ia tersenyum dihadapanku. Sungguh, banyak cahaya yang kudapati darinya..

Guru Bahasa Inggrisku adalah cahaya!
Yang datang di saat yang sangat tepat, ketika mimpi dan semangat juangku berada pada titik yang sangat jauh dari sebuah cahaya. Dia seolah cahaya yang datang di saat aku berada pada tempat terburukku yang sama sekali tidak ada tanda bahwa akan ada kebahagiaan di dalamnya.

Kehilangan? Aku tidak begitu mengkhwatirkan! Sebab Cahaya yang kini datang telah memberiku sebuah arti. Bahwa setiap yang datang akan juga pergi. Cahaya yang kini berada disampingku juga tidak akan terus bersamaku. Walau sinarnya tidak lagi nyata, tapi dia tidak akan pernah redup, ia masih menyala-nyala disini... dihatiku.... J

Guru Bahasa Inggrisku memang cahaya!!
Terimakasih telah menyumbangkan cahaya untuk kehidupanku. Terimakasih telah membuatku bangkit kembali.

I do love you! And how lucky i am to have a best teacher ever! <3


No comments:

Post a Comment