♫♬

Wednesday, February 5, 2014

Tanggal Yang Sama

Menangis di tanggal yang sama tepat setahun lalu..

Jika kau bertanya bagaimana rasanya? Aku akan menjawab “SAMA”. Sama-sama membuat air mataku menumpah. Walau bedanya, tidak separah tahun lalu. Bukan karena rasa sayangku berkurang tapi karena aku mulai belajar ikhlas, belajar rela dengan air mata yang menumpah namun tidak di hiraukan itu. Kufikir aku mampu lewati seperti tahun lalu hingga tahun ini..

Tepat sekali! Hanya sebuah fikiran yang nyatanya? Selalu berbanding terbalik. Entah karena aku terlalu fokus dengan kesedihanku, atau aku memang harus benar-benar merubah pandanganku..

Cukup. Cukuplah kau ‘hancurkan’ mimpiku yang kesekian kalinya untukmu dan karenaku.  Cukuplah. Kau ‘pergi’ dan kembali sesuka hatimu yang nyatanya itu sangat membuatku terluka. Cukup membuatku terjatuh dan kau menolongku untuk bangkit lalu kau jatuhkan aku lebih dalam. Cukup lah membuatku harus menangis karena hal-hal yang sebenarnya aku lukiskan begitu indah namun lagi-lagi kau ‘mengobrak-abrik’ ruang yang ada. Cukuplah kau membuatku harus berharap kepada harapan yang sebenarnya tidak untuk di harapkan. Lalu apa lagi? Lalu kenapa lagi? Semua terulang dan tepat di tanggal yang sama...

Aku tidak pernah membencimu. Seperti (mungkin) kau membenciku. Aku tidak pernah sekali pun muak bertemu kau. Seperti (mungkin) kau muak melihat wajahku. Sungguh. Kenapa semua tidak pernah sama? Aku belajar menelaah dari kejauhan. Apa salahku separah itu? Hingga rasanya semua tidak mungkin kembali? Aku berfikir sangat keras! Sekeras baja! Sekeras batu! Tapi sayangnya kesakitan lah yang kurasa karena ‘kekerasan’ itu.

Aku ingin tertawa! Bukan karena aku terlampau bahagia. Namun justru aku terlampau lelah menahan ‘tangis’ atau justru bosan untuk menangis. Sudah berulang kali kecewa itu mendera dan ku coba menepiskannya. Ini adalah kesekian kalinya kecewa itu mampir dan tidak pernah mangkir. Apa aku separah itu, teman?


Aku tidak berubah menjadi orang yang (katamu) berlebihan. Kau perlu membuka mataku selebar dunia ini. Agar kau mengerti, agar kau mampu memahami. Bahwa seorang ‘aku’ disini. Yang (dulu) mengabaikanmu dan (kini) di abaikan. Adalah orang yang sama! Aku tidak pernah berubah mejadi siapapun. Termasuk menjadi pribadi yang ‘lebih’ lebih cuek atau ‘lebih’ peduli. Aku sama. Sama seperti pertama kali aku mengenalmu, dan ketika aku terpaksa ( hingga akhirnya nyaman) menyelonong masuk dilingkaran kehidupanmu..

Kau lupa!
Aku tetap sama! Kau lupa, kau lah yang berbeda. Kau juga lupa. Aku tidak beranjak dari ‘tempat’ dimasa lalu. Aku tetap menunggu kau kembali. Seperti sedia kala, temanku... Walau pengabaian berkali-kali. Walau penolakan untuk tetap singgah itu sering kudapati. Tapi entahlah hatiku jarang sekali goyah. Memang jujur, sesekali ingin memutuskan untuk berhenti menunggu. Beranjak dan pergi meninggalkan masa lalu. Aku tidak bisa pergi begitu saja. Menghapuskan cerita semudah kau menghapusnya..

Kau lah yang sebenarnya berubah. Menjadi orang yang tidakpernah aku kenal. Sosok mu memang nyata. Tapi sangat maya kurasakan. Kau berfikir aku menganggapmu luar biasa. Padahal tidak. Aku tetap sama. Memperlakukanmu seolah semua baik-baik saja. Mungkin itulah yang kau anggap luar biasa. Aku tidak pernah mempermasalahkan ‘perubahanmu’ dengan sikapku. Aku tetap sama. Menganggapmu ada, menganggapmu mempedulikanku, menanggapmu teman baikku. Menganggapmu ada di hariku. Walau nyatanya tidak. Walau nyatanya kau telah berjalan sangat jauh dariku. Tapi aku memperlakukanmu sama seperti pertama kali aku mengenalmu. Apa itu yang kau sebut ‘memperlakukanmu dengan luar biasa?’. Jika iya, kenapa dahulu kau menganggapnya hal yang biasa? Sungguh. Kali ini kau hatus membuka matamu dan melihat kenyataan..

Terimakasih, kau telah menambahkan dan melukiskan cerita di hidupku. Membuatnya berputar-putar. Membuat sedikit bingung. Terimakasih kau ‘membubuhkan’ tinta kehidupanmu dalam hidupku. Sempat bahagia walau kini cerita yang kau lempar dari kejauhan adalah cerita-cerita rumit yang terkadang tidak kutemukan akhir.

Walaupun begitu..
Alhamdulillah. Pasti ada hikmah di balik semua ini J Aku tetap sama. Aku tidak pernah berubah. Aku masih disini. Di tempat yang sama dengan cerita yang berbeda...
#MN


No comments:

Post a Comment