Menangis di tanggal yang sama tepat setahun lalu..
Jika kau
bertanya bagaimana rasanya? Aku akan menjawab “SAMA”. Sama-sama membuat air
mataku menumpah. Walau bedanya, tidak separah tahun lalu. Bukan karena rasa
sayangku berkurang tapi karena aku mulai belajar ikhlas, belajar rela dengan
air mata yang menumpah namun tidak di hiraukan itu. Kufikir aku mampu lewati
seperti tahun lalu hingga tahun ini..
Tepat sekali!
Hanya sebuah fikiran yang nyatanya? Selalu berbanding terbalik. Entah karena
aku terlalu fokus dengan kesedihanku, atau aku memang harus benar-benar merubah
pandanganku..
Cukup. Cukuplah
kau ‘hancurkan’ mimpiku yang kesekian kalinya untukmu dan karenaku. Cukuplah. Kau ‘pergi’ dan kembali sesuka
hatimu yang nyatanya itu sangat membuatku terluka. Cukup membuatku terjatuh dan
kau menolongku untuk bangkit lalu kau jatuhkan aku lebih dalam. Cukup lah
membuatku harus menangis karena hal-hal yang sebenarnya aku lukiskan begitu
indah namun lagi-lagi kau ‘mengobrak-abrik’ ruang yang ada. Cukuplah kau membuatku
harus berharap kepada harapan yang sebenarnya tidak untuk di harapkan. Lalu apa
lagi? Lalu kenapa lagi? Semua terulang dan tepat di tanggal yang sama...
Aku tidak
pernah membencimu. Seperti (mungkin) kau membenciku. Aku tidak pernah sekali
pun muak bertemu kau. Seperti (mungkin) kau muak melihat wajahku. Sungguh.
Kenapa semua tidak pernah sama? Aku belajar menelaah dari kejauhan. Apa salahku
separah itu? Hingga rasanya semua tidak mungkin kembali? Aku berfikir sangat
keras! Sekeras baja! Sekeras batu! Tapi sayangnya kesakitan lah yang kurasa
karena ‘kekerasan’ itu.
Aku ingin
tertawa! Bukan karena aku terlampau bahagia. Namun justru aku terlampau lelah menahan
‘tangis’ atau justru bosan untuk menangis. Sudah berulang kali kecewa itu
mendera dan ku coba menepiskannya. Ini adalah kesekian kalinya kecewa itu
mampir dan tidak pernah mangkir. Apa aku separah itu, teman?
Aku tidak
berubah menjadi orang yang (katamu) berlebihan. Kau perlu membuka mataku
selebar dunia ini. Agar kau mengerti, agar kau mampu memahami. Bahwa seorang
‘aku’ disini. Yang (dulu) mengabaikanmu dan (kini) di abaikan. Adalah orang
yang sama! Aku tidak pernah berubah mejadi siapapun. Termasuk menjadi pribadi
yang ‘lebih’ lebih cuek atau ‘lebih’ peduli. Aku sama. Sama seperti pertama kali
aku mengenalmu, dan ketika aku terpaksa ( hingga akhirnya nyaman) menyelonong
masuk dilingkaran kehidupanmu..
Kau lupa!
Aku tetap sama!
Kau lupa, kau lah yang berbeda. Kau juga lupa. Aku tidak beranjak dari ‘tempat’
dimasa lalu. Aku tetap menunggu kau kembali. Seperti sedia kala, temanku...
Walau pengabaian berkali-kali. Walau penolakan untuk tetap singgah itu sering
kudapati. Tapi entahlah hatiku jarang sekali goyah. Memang jujur, sesekali
ingin memutuskan untuk berhenti menunggu. Beranjak dan pergi meninggalkan masa
lalu. Aku tidak bisa pergi begitu saja. Menghapuskan cerita semudah kau menghapusnya..
Kau lah yang
sebenarnya berubah. Menjadi orang yang tidakpernah aku kenal. Sosok mu memang
nyata. Tapi sangat maya kurasakan. Kau berfikir aku menganggapmu luar biasa.
Padahal tidak. Aku tetap sama. Memperlakukanmu seolah semua baik-baik saja.
Mungkin itulah yang kau anggap luar biasa. Aku tidak pernah mempermasalahkan
‘perubahanmu’ dengan sikapku. Aku tetap sama. Menganggapmu ada, menganggapmu
mempedulikanku, menanggapmu teman baikku. Menganggapmu ada di hariku. Walau
nyatanya tidak. Walau nyatanya kau telah berjalan sangat jauh dariku. Tapi aku
memperlakukanmu sama seperti pertama kali aku mengenalmu. Apa itu yang kau
sebut ‘memperlakukanmu dengan luar biasa?’. Jika iya, kenapa dahulu kau
menganggapnya hal yang biasa? Sungguh. Kali ini kau hatus membuka matamu dan
melihat kenyataan..
Terimakasih,
kau telah menambahkan dan melukiskan cerita di hidupku. Membuatnya
berputar-putar. Membuat sedikit bingung. Terimakasih kau ‘membubuhkan’ tinta
kehidupanmu dalam hidupku. Sempat bahagia walau kini cerita yang kau lempar
dari kejauhan adalah cerita-cerita rumit yang terkadang tidak kutemukan akhir.
Walaupun
begitu..
Alhamdulillah.
Pasti ada hikmah di balik semua ini J Aku tetap
sama. Aku tidak pernah berubah. Aku masih disini. Di tempat yang sama dengan
cerita yang berbeda...
#MN
No comments:
Post a Comment