♫♬

Sunday, January 5, 2014

Ketika Hidayah Menyapa

“Sok suci” “Sok baik” “Berlebihan” “Ekstrimis”
Itulah kata yang aku dapati pertama kali ketika aku memutuskan untuk hijrah.
Dan ketika hidayah itu ‘menampar’ ku perlahan..
Banyak terjadi konflik bathin antara aku, pilihanku dan argumen mereka.
Mulanya malu namun lambat-laun aku terbiasa.
Terbiasa dengan mata-mata sinis mereka.
Terbiasa dengan cacian-cacian kecil mereka..
Terbiasa dengan segala macam nya. Aku sempat lelah juga.
Menahan sesak yang semakin menjadi dan tak kunjung mereda.
Mencoba menyeka ujung-ujung mata dengan lirih dan senyum getir..
Sampai aku bingung harus bertingkah seperti apa ?
Haruskah aku terpancing amarah? Atau harus diam menjadi penonton dalam bungkam?
Sempat aku berfikir untuk kembali menjadi diriku yang biasa.
Menjadi sosok yang tak di asingkan. Menjadi sosok yang sama seperti yang lain..
Menjadi ‘aku’ di masa lalu...
Sempat pula aku bosan untuk terus di cemooh karena penampilan yang berbeda.
Mereka berkata aku ketuaan dengan cara berpakaianku..
Mereka berkata aku kuno tak mengikuti jaman yang sedang berkembang..
Mulai ku dapati temanku satu persatu pergi..
Entahlah.. mereka pergi tanpa alasan..
Sedikit pun tak terucap kata perpisahan. Mereka hanya mundur teratur hingga lenyap dari pandangan..
Aku tak dapati lagi kebersamaan yang dulu disebut persahabatan.
Aku mulai mengerti, ketika kita berubah menjadi pribadi yang lebih baik..
Akan ada banyak rintangan yang menghadang..
Akan ada banyak pihak yang mencoba membuat jatuh tersungkur hingga terluka dan menyerah...
Aku mulai membangun semangat dari puing-puing semangat yang masih tersisa.
Walau hanya sedikit saja, walau hanya sebesar kerikil yang hampir menjadi debu.

Tapi ketika hidayah itu menerpa.

Semangat yang hanya sebesar kerikil kurasa mampu mengangkatku
dari keterpurukan yang di akibatkan karena mereka-mereka yang telah pergi..
Argumen mereka tentangku tak lagi menjadi alasan
Untuk aku kembali ke ‘aku’ di masa lalu..
Kini aku dengan lantang mengatakan “Aku bangga dengan jilbab syar’iku”
Aku kini tak peduli seberapa banyak orang yang meamandangku aneh..
Aku juga tak peduli sebarapa banyak teman-temanku yang pergi menjauh..
Aku mulai tak peduli seberapa sering aku terpaksa tersungkur dan mencoba bangkit tanpa ada yang menolongku..
Aku juga mulai tak peduli seberapa banyak orang yang mengasingkanku..
Karena perintah Allah tak kan pernah merugikan..
Karena Allah akan memberikan yang terbaik.
Tak akan pernah salah.
 Dan tak kan pernah menuntunku untuk bermain ke lubang neraka nantinya..
Bukankah lambat laun mereka yang pergi di gantikan oleh yang lebih baik?
Janji Allah itu pasti..
Hanya saja waktu yang belum tepat..

Saudariku,
Gamis yang kukenakan sekarang bermula dari sepotong T- Shirt dan Jeans.
Baju panjang yang kini sering ku kenakan juga berawal dari baju berlengan 7/4 dan seper seper yang lain dalam hitungan matematika..
Rok yang ku kenakan sekarang juga berawal dari jeans yang ketat yang membentuk lekuk tubuhku;waktu itu..
Kerudung yang kupakai, dulu juga kerudung yang tembus pandang, tak menutup dada juga bermodel.
Terkadang aku bereksperimen dengan kerudungku, kujadikan ia menyerupai rambut..
Sungguh itu dosa bagiku..
Kini semua berubah.. Aku telah tahu , aku mulai belajar...
Bahwa apa yang ku kenakan dulu adalah SALAH.
Dulu aku memang mempunyai banyak sahabat.
Yang ku fikir benar-benar seorang sahabat.
Tapi mereka malah menuntunku kearah neraka yang panasnya bukan main..
Biarlah kini aku di asingkan. Ditinggalkan oleh mereka yang dulu kusebut sahabat.
Biarlah kini aku tampak lebih kuno dari mereka.
Asal Allah ridha;insyaAllah :’)

Saudariku...
Hijrah itu proses. Tak perlu menunggu nanti dan nanti.
Tak perlu beralasan tapi dan tapi..
Mulailah dari sekarang. Bagaimana jika waktu mu berhenti disini?
Bagaimana jika malaikat mencabut nyawa datang menghapirimu?
Lalu bagaimana juga jika malaikat munkar-nankir mengucapkan selamat datang padamu?
Jangan sampai kau menyesal...
Allah tak akan menyulitkanmu dan tidak akan pernah menyulitkanmu..
Hanya saja kamu yang terus mencari alasan dan menyulitkan semua yang ada..
Percayalah.. Ini demi kebaikanmu :) 

Q.S Al-ahzab ayat 59 :
“Hai Nabi katakanlah kepada istri istrimu, anak anak perempuanmu dan istri istri orang: Hendaklah mereka menjulurkan jilbab keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang. Maha benar Allah dengan segala firman Nya”

Q.S An-nuur ayat 31:
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya.
Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya....”




No comments:

Post a Comment