♫♬

Sunday, January 5, 2014

Kembalikan Lagi Senyumku

Kembalikan lagi senyumku.

Sekian lama aku masih disini.
Dengan rasa yang sama dan luka yang semakin menjadi.
Ini semua karena kamu yang telah lama pergi.
Ini semua tentang kita yang dulu sempat dekat dan hampir menjadi sahabat.
Semua tentang pertemuan yang berujung pada perpisahan..
Pertemanan yang rumit yang tak kunjung kutemukan ganti yang sama..
Kufikir pertemanan itu kan berubah..
Berubah menjadi hubungan yang lebih akrab.
Menjadi orang yang kusebut sahabat..
Memang benar, jika kita terlalu mengenggam ia akan terlepas begitu saja..
Sama seperti kamu, aku dan masa lalu..
Senyumku kini berubah menjadi tangis yang tak kunjung mereda..
Lagi-lagi disebabkan karenamu. Karena ‘kita’ dimasa lalu.
Sosok yang dulu menjadi teman tersayang kini menjadi sosok yang seolah tak mengenalku.
Sosok yang dulu berada disisi kini menjadi orang dengan jarak terjauh.
Perpisahan memang pasti adanya..
Namun bisakah kamu singgah lagi seperti dulu? Menghapuskan air mataku..
Sama. Sama seperti para sahabat yang mengusap air mata sahabatnya..
Kembalikan senyumku, yang dulu ku ukir bersamamu..
Kembalikan lagi tawaku, yang dulu selalu menjadi senjata untukku lupakan tangis..
Kembalikan lagi bahagiaku, yang dulu kurasakan disampingmu, teman..
Tawa itu, sedih itu, kebersamaan itu, iya.. aku rindu...
Aku rindu adanya kamu di hariku..
Aku rindu adanya pertemanan masa laluku.. Sungguh, ini begitu menyiksaku..
Kulihat langit-langit kamarku tetap saja ada kita. Walau hanya bayangan..
Ku lihat mereka yang saling bercanda, aku teringat kamu yang dulu sering bercanda denganku..
Namun sayang, semua hanya kenangan..
Aku bingung. Bagaimana cara mengembalikan lagi senyumku?
Setelah kita pergi. Oh bukan setelah kamu-dan-aku-memutuskan-untuk-mengakhiri-pertemaman-ini.
Teramat lelah air mata menumpah namun kamu enggan hadir.
Tolong. Kembalikan lagi senyumku seperti dulu.
Kamu selalu hebat sama seperti dulu.
Namun bedanya.
Kini kamu hebat untuk membuatku terus menangis dan merindukan pertemanan itu..
Kenapa kamu tega meninggalkan ku sendiri disini?
Sedang ku fikir kita dekat dan aku menyayangimu..
Kenapa sosok mu berubah menjadi bayang-bayang yang menakutkan?
Sedang kufikir dulu kamu alasan ku untuk tertawa..
Apakah mengharapkanmu kembali di sini adalah mimpi besar?
Apakah  mimpi besar itu mustahil untuk menjadi nyata?
Jika memang benar, biarlah aku terus mengukir mimpi besar itu walau sulit menjadi nyata.
Setidaknya Tuhan tahu aku sempat berjuang untukmu..
Ku harap suatu saat nanti kamu kan kembalikan lagi senyumku..

Iya-sebelum-kamu-benar-benar-pergi.


No comments:

Post a Comment