♫♬

Monday, January 6, 2014

Mengejar atau Berhenti ?

Tulisan ini berasal dari aku yang mulai bingung. Tentang hobbyku. Tentang apa yang aku cita-citakan. Tentang mimpi yang kutancapkan dan berharap tak lagi menjadi sebuah impian. Menulis..

      Menulis adalah cara ku menunjukkan pada dunia dan pada orang yang kutuliskan secara tersirat. Menulis adalah caraku untuk melukiskan apasaja yang ada di fikiranku dan aku salurkan pada dunia maya..
Tulisanku memang tak seindah tulisan tulisan sang penulis hebat yang memiliki deretan buku bertuliskan “Best Seller”. Tapi percayalah, keinginanku menulis sangat besar. Memang tak sebesar lautan luas. Karena jujur, aku saja tak tahu seluas apa laut itu.
      Sudahlah lupakan masalah luas dan lautan.. Bicara tentang menulis, maka erat hubungannya dengan imajinasi. Aku memang jarang menulis hal yang tidak berhubungan tentang hidupku. Aku melulu menulis tentang apa yang aku rasakan. Pertemanan, cinta di balik diam, atau keluargaku. Bahkan cerita-cerita kecilku..
Menulis sangat erat dalam kehidupanku. Sangat. Ku khususkan file di laptop ini hanya untuk tulisan-tulisan ku yang tak seberapa. Sesekali bersedih ku lukiskan ia. Sesekali bahagia lalu ku tuliskan pula di dalamnya. Ketika ku kehilangan, bertemu seseorang atau segala macamnya. Aku tuliskan lagi lagi dan lagi. Tapi bagaimana jika aku dipisahkan oleh menulis?
Cita-cita ku adalah menjadi seroang penulis. Jurusan yang ku ambil di smk adalah Akuntansi. Padahal jiwaku pada bahasa indonesia. Sejak aku sekolah hitung saja sejak tingkatan Sekolah Dasar. Aku sudah mulai mencintai dunia tulis-menulis. Dulu;ketika SD. Aku memiliki satu buku puisi yang selalu kutulis ketika aku menemui hal-hal baru. Termasuk sedang bertengkar dengan teman sekelasku. Atau hanya cemoohan mereka tentangku. Aku selalu menulisnya di buku itu. Sayang;buku itu telah hilang.

       Beranjak sedikit dewasa;Sekolah Menengah Pertama. Aku juga memiliki buku puisi yang sayangnya lagi-lagi buku itu entah dimana keberadaannya. Mungkin ia telah bersemayam di dunia yang lain (Read : terbakar bersama sang sampah). Aku semakin mencintai menulis sejak aku bertemu salah seorang temanku sebut saja namanya Lisa. Bukan sebut saja. Memang itulah namanya :D dia adalah teman terdekatku semasa SMP dia selalu menulis cerita-cerita pendek. Aku suka dengan semangatnya. Dari situlah aku mulai menulis. Adanya blogger ini pun tak ku sengaja. Waktu itu aku sempat lupa passwordnya. Namun Dia memberiku signal-signal pengingat.. syukurlah semakin mudah aku menyalurkan tulisan yang hampir gagal ini ke khalayak ramai..
      Aku sangat mencintai alphabet...
Alphabet di keyboardku sangat membantuku menuliskan kata demi kata menjadi kalimat lalu paragraf dan akhirnya menjadi cerita-cerita hatiku. Sungguh, aku sangat dan teramat mencintai bunyi jemari-jemariku ketika menari di atas keyboard. Ia bergerakgerak senada dengan kata hatiku. Ketika aku membathin A maka tanganku akan menuliskan A. Ketika aku mengeja “Aku mencintai menulis” Maka jariku dengan lihai mengetikkan satu persatu alphabet yang terdiri atasnya.
            Tapi bagaimana jika hobby dan kecintaanku menulis harus ku putuskan dari kehidupanku? Bukan karena aku membenci menulis, tapi karena kini aku bingung. Apakah mimpiku menjadi seorang penulis itu terlalu tinggi? Orang tuaku secara tidak langsung menolak cita-citaku. Apa karena tulisanku tak bagus? Apa karena tulisanku tak bermakna lagi membosankan? Aku benar-benar-bingung. Jika tulisanku membosankan dan tak bagus. Aku siap berhenti menulis. Biarlah impianku kandas begitu saja asal orang tuaku tak menganggapku anak durhaka yang tak mengikuti pintanya.
            Tapi jika tulisanku lumayan memiliki arti dan lumayan bisa di baca maka harusnya aku berjuang untuk buktikan bahwa menjadi seorang penulis bukanlah hal yang salah. Tapi.. lagi-lagi semangatku berujung pada kata “tapi” aku selalu bertanya tapi tapi tapi dan terus saja tapi. Sampai aku bosan menulis kata dan membaca kata tapi.
Aku mungkin bisa saja terus menulis, tapi tidak sebagai cita-citaku. Atau aku berhenti menulis dan menggapai cita-cita baru? Baru? Iya cita-cita yang aku pun tak tahu apa itu.
            Menulis. Menulis. Dan menulis.
Sedari 2 tahun lalu aku cinta dengan bidang ini. Aku jatuh hati  dengan selembar kertas kosong dan sebatang pena. Aku mulai menyayangi sebuah laptop, microsoft word dan blogger. Aku juga mulai mengasihi para pengunjung bloggerku. Yang mungkin sesekali muak membaca apa isi didalamnya..
            Kini,
Hanya ada dua fikiran di dalam benakku..
MENGERJAR atau BERHENTI menulis?

Bersambung.......... 

No comments:

Post a Comment