Tulisan ini berasal dari aku yang mulai bingung. Tentang
hobbyku. Tentang apa yang aku cita-citakan. Tentang mimpi yang kutancapkan dan
berharap tak lagi menjadi sebuah impian. Menulis..
Menulis adalah cara ku menunjukkan pada dunia dan pada orang
yang kutuliskan secara tersirat. Menulis adalah caraku untuk melukiskan apasaja
yang ada di fikiranku dan aku salurkan pada dunia maya..
Tulisanku memang tak seindah tulisan tulisan sang penulis
hebat yang memiliki deretan buku bertuliskan “Best Seller”. Tapi percayalah,
keinginanku menulis sangat besar. Memang tak sebesar lautan luas. Karena jujur,
aku saja tak tahu seluas apa laut itu.
Sudahlah lupakan masalah luas dan lautan.. Bicara tentang menulis,
maka erat hubungannya dengan imajinasi. Aku memang jarang menulis hal yang tidak berhubungan tentang hidupku. Aku
melulu menulis tentang apa yang aku rasakan. Pertemanan, cinta di balik diam,
atau keluargaku. Bahkan cerita-cerita kecilku..
Menulis sangat erat dalam kehidupanku. Sangat. Ku khususkan
file di laptop ini hanya untuk tulisan-tulisan ku yang tak seberapa. Sesekali
bersedih ku lukiskan ia. Sesekali bahagia lalu ku tuliskan pula di dalamnya.
Ketika ku kehilangan, bertemu seseorang atau segala macamnya. Aku tuliskan lagi
lagi dan lagi. Tapi bagaimana jika aku dipisahkan oleh menulis?
Cita-cita ku adalah menjadi seroang penulis. Jurusan yang ku
ambil di smk adalah Akuntansi. Padahal jiwaku pada bahasa indonesia. Sejak aku
sekolah hitung saja sejak tingkatan Sekolah Dasar. Aku sudah mulai mencintai
dunia tulis-menulis. Dulu;ketika SD. Aku memiliki satu buku puisi yang selalu
kutulis ketika aku menemui hal-hal baru. Termasuk sedang bertengkar dengan
teman sekelasku. Atau hanya cemoohan mereka tentangku. Aku selalu menulisnya di
buku itu. Sayang;buku itu telah hilang.
Beranjak
sedikit dewasa;Sekolah Menengah Pertama. Aku juga memiliki buku puisi yang
sayangnya lagi-lagi buku itu entah dimana keberadaannya. Mungkin ia telah
bersemayam di dunia yang lain (Read : terbakar bersama sang sampah). Aku
semakin mencintai menulis sejak aku bertemu salah seorang temanku sebut saja
namanya Lisa. Bukan sebut saja. Memang itulah namanya :D dia adalah teman
terdekatku semasa SMP dia selalu menulis cerita-cerita pendek. Aku suka dengan
semangatnya. Dari situlah aku mulai menulis. Adanya blogger ini pun tak ku
sengaja. Waktu itu aku sempat lupa passwordnya. Namun Dia memberiku
signal-signal pengingat.. syukurlah semakin mudah aku menyalurkan tulisan yang
hampir gagal ini ke khalayak ramai..
Aku sangat mencintai alphabet...
Alphabet di keyboardku sangat membantuku menuliskan kata
demi kata menjadi kalimat lalu paragraf dan akhirnya menjadi cerita-cerita
hatiku. Sungguh, aku sangat dan teramat mencintai bunyi jemari-jemariku ketika
menari di atas keyboard. Ia bergerakgerak senada dengan kata hatiku. Ketika aku
membathin A maka tanganku akan menuliskan A. Ketika aku mengeja “Aku mencintai
menulis” Maka jariku dengan lihai mengetikkan satu persatu alphabet yang
terdiri atasnya.
Tapi
bagaimana jika hobby dan kecintaanku menulis harus ku putuskan dari
kehidupanku? Bukan karena aku membenci menulis, tapi karena kini aku bingung.
Apakah mimpiku menjadi seorang penulis itu terlalu tinggi? Orang tuaku secara
tidak langsung menolak cita-citaku. Apa karena tulisanku tak bagus? Apa karena
tulisanku tak bermakna lagi membosankan? Aku benar-benar-bingung. Jika
tulisanku membosankan dan tak bagus. Aku siap berhenti menulis. Biarlah
impianku kandas begitu saja asal orang tuaku tak menganggapku anak durhaka yang
tak mengikuti pintanya.
Tapi jika
tulisanku lumayan memiliki arti dan lumayan bisa di baca maka harusnya aku
berjuang untuk buktikan bahwa menjadi seorang penulis bukanlah hal yang salah.
Tapi.. lagi-lagi semangatku berujung pada kata “tapi” aku selalu bertanya tapi
tapi tapi dan terus saja tapi. Sampai aku bosan menulis kata dan membaca kata
tapi.
Aku mungkin bisa saja terus menulis, tapi tidak sebagai
cita-citaku. Atau aku berhenti menulis dan menggapai cita-cita baru? Baru? Iya
cita-cita yang aku pun tak tahu apa itu.
Menulis.
Menulis. Dan menulis.
Sedari 2 tahun lalu aku cinta dengan bidang ini. Aku jatuh
hati dengan selembar kertas kosong dan
sebatang pena. Aku mulai menyayangi sebuah laptop, microsoft word dan blogger. Aku
juga mulai mengasihi para pengunjung bloggerku. Yang mungkin sesekali muak
membaca apa isi didalamnya..
Kini,
Hanya ada dua fikiran di dalam benakku..
MENGERJAR atau BERHENTI menulis?
Bersambung..........
No comments:
Post a Comment