Mengejar. Berarti berusaha lebih keras lagi untuk mencapai
apa yang aku inginkan.
Berhenti. Berarti diam ditempat tanpa melakukan apa pun.
Semua itu hak dan itu pilihan. Toh ini hidupku? Bukan hidup orang lain.
Tapi memilih pun menjadi hal yang sedikit membuatku
kebingungan. Antara iya dan tidak. Antara hati dan kenyataan. Antara mimpi dan
nyata. Semua sudah berada tempat dengan porsinya masing-masing.
Aku tidak perlu takut untuk mengejar, aku juga tidak harus
memilih untuk berhenti. Gagal atau berhasil pun adalah hal yang pasti. Ketika
berhasil untuk mengejar. Berlarilah lebih kencang lagi untuk mengejar yang
lain, tapi jika gagal untuk mengejar cobalah lebih keras lagi untuk mengejar
yang berikutnya. Bukankah benar demikian?
Tidak ada yang boleh menghalangi mimpiku!
Apa pun alasannya aku harus tetap
maju kedepan bukan mundur kebelakang. Siapa pun itu tidak boleh membuat
pandanganku kabur dan terpaksa berhenti mengejar! Karena ini hidupku, karena
ini adalah cita-citaku. Semua orang berhak memiliki cita-cita. Semua orang
boleh mengejar sebisa mungkin. Termasuk aku. Walau semangat untuk menulis tidak
kutemukan dari orang terdekatku, mungkin aku mendapatkan sumber semangat itu
dari orang yang pernah menjadi orang terdekatku.
Aku akan melupakan mereka yang
membuatku terjatuh! Dan aku akan mengingat mereka yang membuatku bangkit! Sebab
ini adalah keinginanku. Sebab ini adalah kesukaanku maka itu, sebesar apa pun
rintangannya, sekuat apa pun orang menjatuhkanku. Aku akan mencoba bertahan
lebih kuat. Aku tidak akan melawan orang tuaku, aku juga tidak akan melawan
siapa pun. Aku hanya akan mengikuti apa yang hatiku katakan. Asal dalam
lingkaran agama yang baik. Kenapa tidak?
Jangan pernah pisahkan aku dengan
tulisan. Biarkan aku terus menulis. Biarkan aku terus mencintai bidang ini.
Lambat laun aku percaya. Kalian akan mengerti. Bagaimana aku mencintai dan
seberapa besar aku mencintai menulis, Abi, umi. Sampai akhirnya kalian akan
membaca namaku dalam suatu buku yang ku tulis. Ini adalah janji seorang pemimpi
dan seorang anak!
Aku sudah beranjak dewasa. Aku
tidak harus melulu di paksa untuk ini dan itu. percayalah. Aku tidak akan
melupakan Allah. Aku juga akan tetap pada jilbabku. Aku akan tetap menjadi anak
perempuanmu yang tidak berpergian malam hari atau berfoya-foya bersama teman-temanku..
Abi.. Umi..
Aku harap. Suatu saat nanti. Kau
berkenan mendo’a kan ku dalam bidang ini..
sama seperti yg aku alami :)
ReplyDelete